Kamis, 07 Juni 2018

Bahaya Merokok Saat Hamil

Bahaya Merokok Saat Hamil

 Bahaya merokok saat hamil yaitu janin memiliki risiko terkena paparan ribuan bahan kimia beracun, sehingga memicu berbagai komplikasi. Mulai dari kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah hingga gangguan kesehatan lain.


Perlu Anda ketahui, karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi kepada bayi di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin juga bisa memperlambat napas bayi. Selain itu, dapat membuat jantung bayi berdenyut lebih cepat.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Gangguan Kesehatan yang Mungkin Terjadi pada Ibu dan Bayi

Apabila Anda sedang hamil dan memiliki kebiasaan merokok, bayi yang ada di dalam kandungan memiliki kemungkinan untuk mengalami risiko:
  • Lahir prematur.
  • Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, yang membuat lebih rentan terkena infeksi.
  • Meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
  • Kolik atau mengalami nyeri hingga dapat menangis lebih dari tiga jam sehari.
  • Mengidap asma dan rentan menderita infeksi maupun peradangan saluran pernapasan.
  • Cacat bawaan pada tengkorak, jantung, otot, anggota gerak dan bagian tubuh lainnya.
  • Gangguan tingkah laku, emosional, dan kemampuan belajar.
Merokok saat hamil tidak hanya membawa dampak buruk bagi si kecil, tapi juga bagi ibu hamil. Anda memiliki risiko mengalami hal-hal berikut:
  • Gangguan pada plasenta, yaitu kemungkinan terjadi placental abruption yang terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding dalam rahim sebelum proses kelahiran bayi. Dapat juga terjadi plasenta previa, yaitu saat seluruh atau sebagian plasenta menutup mulut rahim.
  • Pecah ketuban sebelum waktunya.
  • Keguguran kandungan.
Selain menjadi perokok aktif, risiko juga ada pada ibu hamil dan bayi yang terkena paparan asap rokok sebagai perokok pasif. Terutama ketika jika anggota keluarga yang merokok dan tinggal dalam satu rumah.

Pilihan Cara dan Tips Berhenti Merokok

Cara terbaik yang dapat Anda lakukan demi menghindari bahaya merokok saat hamil adalah berhenti merokok. Anda dapat memanfaatkan terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok yang disebut dengan Nicotine Replacement Therapy (NRT). Terapi tersebut dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu:
  • Permen karet nikotin, dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit secara teratur.
  • Tablet isap. Tablet ini diisap di antara gusi dan di bagian dalam pipi selama 30 menit.
  • Tablet sublingual, tablet diletakkan di bawah lidah dan dibiarkan larut.
  • Inhaler, dihirup secara teratur.
  • Transdermal, ditempel pada permukaan kulit yang kering dan tidak berambut pada tubuh bagian atas.
  • Obat semprot hidung.
  • Obat semprot mulut.
Meski demikian, sebelum menggunakan  produk-produk tersebut Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Selalu perhatikan dosis nikotin yang diserap tubuh apa pun metode terapi yang dilakukan.
Jika kebiasaan kebiasaan berhenti merokok secara tiba-tiba memang agak sulit, lakukan secara bertahap dan didukung dengan beberapa kebiasaan seperti :
  • Hindari situasi yang dapat membuat Anda ingin merokok seperti stres atau berkumpul dengan sesama perokok.
  • Buat daftar alasan yang membuat Anda harus berhenti merokok. Tentu saja salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan Anda dan janin.
  • Menjauhkan diri dari asap rokok di mana pun Anda berada.
  • Jika harus bepergian, biasakan memilih tempat-tempat yang tidak memperbolehkan orang merokok.
  • Hindari bergaul dengan orang yang merokok.
  • Alihkan keinginan merokok dengan melakukan aktivitas lain, seperti mengunyah permen karet atau menyantap makanan.
Dalam masa adaptasi, tidak jarang ibu hamil yang sudah berhenti merokok kemudian kembali merokok setelah melahirkan. Konsultasi ke dokter mengenai hal ini. Ingat untuk tidak mengorbankan kesehatan diri Anda dan bayi dengan kebiasaan merokok. baca artikel selanjutnya ya bu,,??

Eklampsia Menyebabkan Kejang pada Ibu Hamil


Eklampsia Menyebabkan Kejang pada Ibu Hamil

Eklampsia adalah serangan pada wanita hamil yang mengalami preeklampsia, berupa kejang atau koma. Kondisi yang sangat jarang terjadi ini dialami setidaknya 5% dari wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Seseorang dapat mengalami eklampsia bahkan ketika ia tidak pernah memiliki riwayat kejang.

Sekitar 10 persen Ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Preeklampsia dan eklampsia cenderung terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi. Preeklampsia sendiri adalah komplikasi kehamilan akibat tekanan darah tinggi atau pun hal lain.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/ 

Meski demikian, eklampsia tidak terjadi pada sebagian besar wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Hanya sebagian kecil yang mengalaminya tanpa bisa diprediksi secara pasti. Walau penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berperan menyebabkan eklampsia, antara lain: gangguan pada pembuluh darah, diet atau asupan gizi, gen, sistem saraf dan otak (neurologis), gangguan pada sistem kekebalan tubuh, faktor hormonal, gangguan jantung, dan infeksi. Berbeda dengan epilepsi, kejang pada eklampsia tidak berhubungan dengan gangguan di otak secara langsung meskipun kelainan saraf pada otak bisa menjadi faktor yang berperan dalam munculnya gangguan ini.

Siapa Lebih Berisiko

Dari kasus yang telah ada, ditemukan bahwa wanita dengan preeklampsia berisiko tinggi mengalami kejang jika mengalami kondisi-kondisi tertentu. Selain mengalami preeklampsia berat, wanita yang mengalami kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalami eklampsia.
  • Sakit kepala.
  • Hipertensi.
  • Saat hamil berusia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun.
  • Hamil pertama.
  • Hamil kembar.
  • Memiliki riwayat malnutrisi.
  • Memiliki gangguan ginjal.
  • Mengalami diabetes.
  • Sakit perut.
  • Hasil pemeriksaan darah yang tidak normal.
  • Gangguan penglihatan.
  • Berat badan berlebih.
  • Sulit buang air kecil.
Selain itu, obesitas, gangguan pembekuan darah, dan lupus juga diduga menjadi faktor risiko pada eklamsia. Ciri utama eklampsia adalah hipertensi dan tingginya kadar protein dalam urine setelah usia kehamilan 20 minggu. Tekanan darah tinggi pada preeklampsia akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang mengganggu aliran darah. Kondisi ini mengakibatkan pembengkakan pembuluh darah yang akhirnya mengganggu kerja otak, sehingga memicu kejang. Sedangkan proteinuria atau adanya protein dalam urine akan terjadi karena preeklampsia memengaruhi fungsi ginjal. Meski demikian, terdapat kasus di mana eklampsia terjadi tanpa adanya hipertensi atau pun protein dalam urine.

Mendeteksi Gejala dan Menangani Eklampsia

Gejala eklampsia umumnya diawali dengan gejala-gejala preeklampsia seperti sakit perut, mual dan muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, nyeri otot, serta bengkak pada tangan dan wajah. Dengan kata lain, eklampsia adalah preeklampsia yang telah memburuk dan memengaruhi otak sehingga menimbulkan kejang. Gejala eklampsia sendiri adalah kejang, pingsan, dan gelisah berat. Jika terdapat gejala-gejala tersebut selama kehamilan, Anda perlu segera ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Eklampsia merupakan kegawatdaruratan medis pada ibu hamil. Jika tidak ditangani sejak dini, maka ibu hamil dengan preeklampsia, atau lebih parah lagi yang sudah mengalami eklampsia, berisiko mengalami komplikasi berupa: kerusakan saraf otak permanen, perdarahan otak, kerusakan ginjal dan hati, atau yang paling fatal yaitu kematian. Sekitar 13 persen angka kematian ibu di seluruh dunia diduga disebabkan oleh eklampsia.

Kejang dalam eklampsia umumnya terjadi selama 60-75 detik, dan dapat terbagi menjadi dua fase. Fase pertama berlangsung sekitar 15-20 detik, dan fase kedua 60 detik. Sementara fase koma tidak memiliki durasi yang pasti. Setelah serangan, pasien akan sadar tanpa ingat sempat mengalami kejang. Trauma pada kepala, lidah tergigit dan patah tulang adalah komplikasi yang mungkin terjadi saat kejang. Selama kejang terjadi, aktivitas otak akan terganggu sehingga menyebabkan pandangan terpaku, tubuh terguncang, dan menurunnya tingkat kesadaran.

Selain pemeriksaan fisik, memeriksa tekanan darah dan laju pernapasan secara teratur sebagai langkah awal penanganan eklampsia, dokter juga akan melakukan pemeriksaan urine untuk melihat apakah terdapat protein pada urine. Tes kreatinin juga diperlukan untuk mendeteksi kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah sisa metabolisme atau zat limbah yang diproduksi otot. Kreatinin tinggi dapat menandakan terdapat gangguan ginjal. Kondisi ini juga bisa terjadi pada preeklampsia, namun kreatinin tinggi pada pemeriksaan darah tidak selalu menandakan bahwa Ibu hamil pasti mengalami preeklampsia. Penting juga memeriksakan diri untuk mendeteksi kemungkinan bahwa gejala-gejala ini bukan disebabkan preeklampsia, tetapi bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti diabetes atau penyakit ginjal. Oleh karena itu, pemeriksaan dan kontrol kehamilan rutin ke dokter atau bidan saat hamil merupakan langkah yang penting untuk mendapatkan evaluasi akan kondisi kesehatan bagi Ibu hamil. Pemeriksaan antenatal atau kontrol kehamilan juga berperan penting untuk mendiagnosis dini kemungkinan preeklampsia agar kesehatan Ibu dan janin di dalam kandungan dapat terjaga.

Pengobatan definitif untuk mengatasi preeklampsia adalah dengan proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil dengan preeklampsia akan dimonitor secara ketat saat menjelang persalinan untuk menentukan langkah persalinan yang tepat. Kondisi ini umumnya akan hilang segera setelah bayi lahir. Namun jika terjadi komplikasi, dokter mungkin akan melakukan pemecahan plasenta dan prosedur operasi Caesar untuk menyelamatkan bayi. Mengeluarkan bayi sesegera mungkin adalah langkah terbaik agar preeklampsia berat tidak menjadi eklampsia. Namun, bayi yang lahir prematur tentu lebih rentan mengalami komplikasi.

Cara terbaik mencegah eklampsia adalah dengan menangani preeklampsia dengan tepat. Antara lain dengan memeriksakan kesehatan kehamilan ke dokter agar tekanan darah dan kadar protein dalam urine terpantau. Dokter klinik24 juga dapat memberikan obat antikejang dan obat untuk menangani hipertensi. Selain itu, selama hamil, pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium dalam menu harian Anda. Pada ibu hamil dengan risiko tinggi mengalami preeklampsia, penting dilakukan pengobatan dini untuk mencegah preeklampsia menjadi eklampsia. Dokter mungkin akan memberikan aspirin dosis rendah pada ibu hamil dengan preeklampsia di usia kehamilan sekitar 12 hingga 16 minggu. Pemberian aspirin dosis rendah pada ibu hamil risiko tinggi juga berguna untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur dan kematian bayi.

Mengingat bahwa eklampsia merupakan kondisi fatal yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin, maka ibu hamil, khususnya dengan preeklampsia, perlu memeriksakan kondisi kehamilannya secara rutin agar kehamilan dapat berlangsung dengan baik. klinik24 di artikel selanjutnya,,??

 


Gerakan Senam Hamil di Rumah ini Mudah Dilakukan

Gerakan Senam Hamil di Rumah ini Mudah Dilakukan

Senam hamil di rumah bisa membuat Anda merasa lebih nyaman, jika dibandingkan di tempat senam atau tempat kebugaran lainnya. Anda pun bisa melakukannya kapan saja dan menghemat waktu.
Meskipun demikian, sebelum melakukan senam hamil di rumah, pastikan Anda sudah berkonsultasi dahulu dengan dokter mengenai gerakan senam yang boleh dilakukan atau tidak.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Gerakan Senam Hamil di Rumah

Jangan langsung berpikir bahwa gerakan senam hamil itu berat. Beberapa gerakan senam ini terhitung ringan, sekaligus banyak manfaatnya bagi ibu hamil dan mudah dilakukan di rumah.
  • Berdiri bersandar di tembok. Letakkan lengan di samping tubuh, menempel pada tembok. Angkat kedua lengan, tetap menempel pada tembok, sambil tarik napas dalam-dalam. Hentikan gerakan tangan ketika terasa ada tahanan, tahan selama beberapa detik. Embuskan napas perlahan-lahan.
  • Senam dengan duduk di kursi. Ambil resistance band atau handuk yang agak panjang. Sangkutkan alat atau handuk itu pada kaki, dengan kedua ujung ditarik oleh kedua tangan. Tarik tubuh condong ke belakang hingga perut terasa kencang. Hitung sampai lima, lalu kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan sampai sepuluh kali, kemudian lakukan juga pada kaki yang berbeda. Jangan lupa, tarik napas dan embuskan napas saat melakukan gerakan tersebut.
  • Melakukan peregangan sambil bersila. Gerakan ini termasuk olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil di rumah. Olahraga ini terdiri dari dua gerakan. Yang pertama, duduklah bersila dengan kedua telapak kaki bersilangan. Kemudian mulailah membungkuk semampunya, tahan posisi tersebut beberapa saat. Lalu kembali tegakkan punggung. Jaga agar punggung tetap lurus ketika membungkuk ke depan. Kedua, duduk dengan lutut ditekuk dan kedua telapak kaki bertemu. Letakkan tangan di atas kedua lutut. Tekan lutut ke bawah, dan sebaliknya gerakkan lutut untuk menahan tekanan dari tangan. Tahan beberapa lama dan lepaskan. Ulangi beberapa kali. Gerakan ini berfungsi melatih otot pinggul dan paha. Jika dilakukan dengan benar dan secara teratur, dapat membantu mengurangi rasa sakit pada pinggang bagian bawah.
  • Dalam posisi merangkak. Letakkan telapak tangan berada di lantai, selebar bahu. Lutut juga berada di lantai, selebar pangkal paha. Angkat lengan kanan ke depan berbarengan dengan mengangkat kaki kiri ke belakang. Tahan selama lima detik. Lakukan bergantian dengan lengan dan kaki lainnya. Ulangi beberapa kali dan jangan lupa tarik napas dan buang napas selama melakukan latihan ini.
  • Latihan beban pada lengan. Latihan ini dapat memperkuat otot tubuh, sehingga setelah melahirkan nanti tubuh tetap kencang. Yang terpenting adalah pilih beban yang sesuai dengan kemampuan dan tidak menggunakan beban berlebihan. Latihan ini disarankan wanita yang terbiasa melakukan latihan beban sebelum hamil. JIka sebelumnya tidak pernah latihan beban, maka dianjurkan untuk mencari latihan yang lain saat hamil.
  • Melakukan gerakan yoga yang lembut. Pelajari gerakannya di kelas senam hamil, lalu Anda dapat berlatih sendiri di rumah. Pilih gerakan yoga untuk ibu hamil yang fokus pada latihan untuk relaksasi. Sehingga dapat membuat Anda lebih tenang dan mengurangi keluhan nyeri pada punggung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rutin melakukan olahraga ini pun dapat mempercepat persalinan.
Yang juga perlu Anda ketahui, tidak ada bukti penelitian yang menyebutkan olahraga dapat menyebabkan keguguran atau gangguan pada janin, selama kandungan dalam keadaan sehat. Meski demikian, olahraga dapat membuat wanita hamil menjadi lebih cepat lelah.
Selama melakukan senam hamil di rumah, perhatikan kondisi dan apa yang dirasakan oleh tubuh Anda. Jika terasa sakit atau tidak nyaman, segera hentikan. Rasa sakit tersebut merupakan sinyal peringatan dari tubuh apabila ada gerakan yang tidak sesuai untuk kondisi kehamilan Anda. cuma di klinik24 online,??

Para Suami, yuk, Bantu Istrimu Atasi Bad Mood yang Hadir saat Hamil

Para Suami, yuk, Bantu Istrimu Atasi Bad Mood yang Hadir saat Hamil

Suasana hati istrimu saat hamil bisa lebih sensitif dan perasa. Istrimu mungkin dapat mudah tersinggung dengan ucapanmu yang biasa saja, menangis atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Ya, semua itu wajar, kok, dialami oleh ibu hamil.

Istrimu dapat mengalami suasana hati yang buruk atau bad mood ketika usia kehamilannya memasuki trimester pertama. Namun, dia mungkin sudah mulai bisa mengontrol suasana hatinya saat trimester kedua kehamilannya.

 https://klinikonline58600777.wordpress.com/ 


Salah satu faktor yang bisa membuat istrimu mengalami bad mood yaitu hormon. Di saat hamil, hormon estrogen dan progesteron di darahnya meningkat secara signifikan. Hal ini bisa memengaruhi neurotransmiter, bahan kimia di otak yang mengatur suasana hati.
Selain hormon, faktor lainnya antara lain:
  • Stres.
  • Kelelahan.
  • Perubahan metabolisme.
  • Ketidaknyamanan yang timbul saat hamil seperti morning sickness, nyeri payudara atau pegal-pegal.
  • Memikirkan beberapa hal yang bisa membuatnya resah seperti apakah dia bisa menjadi orang tua yang baik, apakah bayinya akan lahir sehat, atau bagaimana rasanya melahirkan.
Nah, sebagai suami yang baik, bantulah istrimu mengatasi perubahan suasana hatinya yang meledak-ledak dan tak terkendali itu. Begini caranya:
  • Ajak dia ngobrol. Di saat suasana hatinya seperti ini, salah satu cara terbaik untuk mengembalikan mood baiknya adalah dengan mengajaknya ngobrol. Atau kamu bisa buka sesi untuk dia mencurahkan segala pikiran yang ada di hatinya (curhat). Selama dia curhat, jadilah teman bicara yang baik. Jangan mengkritisi perubahan sikapnya karena itu bisa membuatnya merasa tidak dimengerti. Dengarkan saja segala keluh-kesahnya.
  • Pastikan dia tidur cukup. Suasana hati sulit untuk dikendalikan ketika dia kelelahan atau kurang tidur. Jadi, pastikan dia beristirahat dengan cukup. Jika dia tidak bisa nyenyak saat tidur malam, ingatkan dia untuk mencoba tidur pada siang hari.
  • Senangkan dia. Lakukan hal-hal yang bisa membuatnya senang seperti mengajaknya jalan-jalan atau liburan, nonton film di bioskop, makan malam di restoran romantis, atau mengajaknya melakukan hal apa pun yang dia suka. Kegiatan menggembirakan ini bisa membuatnya terlepas dari stres, lho!
  • Temani istrimu berolahraga. Ajak istrimu untuk berolahraga karena aktivitas ini bisa menjadikan suasana hatinya lebih baik. Cukup lakukan olahraga yang ringan seperti lari pagi atau jalan-jalan santai pada sore hari. Berenang atau mengantarnya mengikuti kelas yoga untuk ibu hamil juga bisa kamu lakukan.
  • Berikan sentuhan kehangatan untuknya. Selain mengikis bad mood-nya, pijatan darimu bisa membuat hubungan kalian makin hangat, lho! Istri juga merasa diperhatikan dan disayang olehmu. Selain pijatan, kamu juga bisa bermesraan dengannya seperti mencium dan memeluknya.
Jika bantuanmu tetap tidak bisa membuatnya lebih tenang atau dia masih mengalami bad mood selama lebih dari dua minggu,  kamu bisa membawa istrimu ke tangan profesional. hanya di klinik24, baca artikel selanjutnya ya,??


Inilah Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil Yang Sebenarnya

Inilah Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil Yang Sebenarnya

Masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa seorang ibu hamil idealnya bertubuh gemuk. Selaras dengan anggapan tersebut, para bumil merasa harus mengonsumsi makanan karbohidrat secara berlebihan. Sebenarnya berapa takaran ideal karbohidrat untuk ibu hamil?

Para ahli gizi telah sepakat untuk menyarankan bahwa sepertiga dari makanan dasar ibu hamil adalah karbohidrat. Karbohidrat dapat ditemukan pada roti, pasta, nasi, dan sereal. Makanlah sebagian besar kebutuhan karbohidrat harian saat makan siang. Sumber karbohidrat sehat yang direkomendasikan dokter adalah pasta rebus, kentang panggang, sereal, dan roti panggang. Sebisa mungkin, pilihlah makanan karbohidrat dari biji-bijian utuh atau gandum utuh.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/


Bagi Bunda yang sedang hamil, tidak dianjurkan untuk menjalani diet rendah karbohidrat atau mengikuti suatu diet ketat yang bertujuan menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa meyakini bahwa diet tersebut akan aman bagi Bunda atau bayi. Melakukan diet rendah karbohidrat saat sedang hamil dapat berdampak kepada berat badan bayi serta perkembangannya di masa depan. Bunda dan bayi bisa kekurangan nutrisi. Selain itu, mengurangi jumlah makanan secara drastis sewajarnya tidak bagus karena dapat meningkatkan kemungkinan masalah berat badan pada bayi. Demikian sebaliknya dengan meningkatkan asupan makan secara drastis saat hamil.

Mengurangi berat badan saat hamil maupun meningkatkan bobot tubuh secara berlebihan (obesitas) bukanlah langkah yang sehat, apalagi saat sedang mengandung. Ibu hamil yang mengalami obesitas akan dihadapkan kepada risiko terkena diabetes gestasional, yaitu tingginya kadar gula darah selama kehamilan. Diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi berukuran besar sehingga menyulitkan proses persalinan. Bila hal ini terjadi, Bunda disarankan untuk menjalani bedah caesar. Diabetes gestational juga dapat berdampak kepada kesehatan bayi setelah lahir, misalnya bayi memiliki kadar gula darah yang rendah atau jaundice (kulit berwarna kuning).

Panduan Karbohidrat Ibu Hamil

Diet sehat dapat membantu melindungi Bunda dan bayi dari diabetes gestasional. Untuk wanita hamil, takaran makan normal berkisar antara 2.200 sampai dengan 2.500 kalori per hari. Penting untuk memerhatikan apa yang Bunda makan dan kapan waktu makan karena jika Bunda mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil, maka Bunda disarankan untuk mengurangi asupan kalori.
Karbohidrat dari biji-bijian utuh merupakan sumber yang baik untuk energi, serat, kalsium, zat besi dan vitamin B, semuanya penting selama kehamilan. Makanan tinggi serat ini dapat membantu meringankan sembelit sebagai penyakit yang umum terjadi selama masa-masa kehamilan. Bunda dapat mengonsumsi nasi, roti, sereal, atau pasta sebanyak 9-11 takaran saji sehari.

Sementara itu, gula memang merupakan bentuk lain dari karbohidrat, namun bukanlah sumber nutrisi yang baik. Untuk menjaga berat badan tetap sehat selama hamil, batasi asupan gula. Waspadai pula bahwa makanan yang mengandung gula seperti kue, cenderung mengandung tinggi lemak jenuh juga.
Bila Bunda membeli makanan kemasan, baca label informasi nilai gizi yang tertera pada kemasan. Kandungan karbohidrat total di atas 15 persen tergolong tinggi dan di bawah 5 persen tergolong rendah, mengambil takaran dari tiap 100 gram karbohidrat.
Dalam memilih makanan, perhatikan juga tiga nutrisi penting selain karbohidrat, yaitu kandungan lemak, serat, dan protein.

Lemak

Lemak ditemukan dalam banyak makanan, misalnya makanan yang digoreng atau daging berlemak. Ingatlah bahwa lemak dianggap sebagai zat yang mengandung tinggi kalori dan rendah nilai gizi. Pada ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, lemak dapat membuat kadar gula darah menjadi lebih sulit dikontrol. Pada dasarnya, Bunda memang membutuhkan lemak untuk membantu proses penyerapan vitamin, tapi jangan terlalu banyak makanan berlemak. Pilih yang rendah lemak atau tanpa lemak.

Serat

Merupakan sejenis karbohidrat yang memberikan nutrisi dan melancarkan pencernaan. Serat sangat bermanfaat dalam meredakan sembelit.

Protein

Protein banyak ditemukan di dalam produk nabati seperti polong-polongan dan produk hewani seperti daging, telur, produk susu, unggas, dan ikan. Bunda perlu menyertakan protein ke dalam menu tiap kali makan.
Bunda, jangan hanya mementingkan karbohidrat saja. Penuhi juga kebutuhan asupan sayur, buah, cairan, vitamin, dan mineral. Makanlah setidaknya lima porsi buah dan sayur sehari, serta padukan juga dengan berolahraga secara teratur. Selain itu, penting untuk makan secara teratur pada jam yang sama tiap hari untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Jika Bunda perlu bantuan untuk mengelola berat badan selama kehamilan, konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan. hubungi segera klinik24,,??

 

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Ibu hamil harus lebih jeli dalam menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan. Tidak pelak, berbagai larangan ibu hamil terkait makanan, minuman, dan pola hidup sehari-hari harus disadari agar janin dapat terlahir dengan sehat.

Menjaga asupan makanan dan minuman tetap ideal saat sedang hamil menjadi agenda utama demi bisa memiliki kesehatan yang optimal dan perkembangan janin yang baik. Bukan rahasia lagi mengenai larangan untuk ibu hamil untuk mengonsumsi makanan mentah atau daging setengah matang, daging olahan, kelompok ikan yang mengandung merkuri, susu yang belum dipasteurisasi karena adanya risiko bakteri yang mendiami sumber makanan dan minuman tersebut.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/



Larangan untuk Ibu Hamil Terkait Makanan dan Minuman

Anda yang menentukan variasi nutrisi untuk janin melalui variasi pilihan makanan dan minuman yang menyehatkan di masa-masa kehamilan. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati dengan variasi tersebut karena nyatanya ada beberapa makanan dan minuman yang wajib Anda hindari selama kehamilan, antara lain:
Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi kecambah mentah, seperti taoge, lobak, daun alfalfa, dan daun semanggi. Adanya kemungkinan bakteri yang dapat tumbuh pada biji kecambah adalah alasan utamanya. Selain itu, bakteri tersebut sulit untuk dibersihkan meskipun sudah dicuci. Karena itulah, pastikan tidak ada kecambah mentah di dalam makanan Anda saat memesan makanan di restoran. Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi salad, lebih baik membuatnya sendiri di rumah. Pasalnya, salad yang tersedia di restoran belum tentu terbebas dari bakteri E. coli, Salmonella, dan Listeria.
Mengonsumsi teh herba sebenarnya aman-aman saja, namun Anda harus lebih berhati-hati. Apalagi jika teh herba yang Anda konsumsi mengandung peppermint ataupun daun rasberi. Pasalnya, kandungan peppermint dan daun rasberi yang berlebihan pada teh herba diduga dapat memicu terjadinya kontraksi dan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Jadi, jangan lupa mengecek bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalam teh herba sebelum meminumnya. Agar lebih aman lagi, tanyakan kepada dokter mengenai risikonya.
Makanan pedas memang terlihat menggiurkan untuk segera disantap, namun beda keadaannya saat sedang hamil. Anda dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan bercitarasa pedas. Risiko bagi wanita hamil yang suka mengonsumsi makanan pedas adalah mengalami gangguan pencernaan berupa nyeri ulu hati akibat dari perubahan hormonal dan tekanan dari rahim ke tubuh. Makanan pedas memang tidak akan berdampak langsung kepada kesehatan janin, namun bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman. Jadi untuk sementara waktu ini, sebaiknya hindari apa pun makanan yang terasa pedas.
Mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil bisa menyebabkan bayi terlahir dengan keadaan Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Bayi yang mengalami FAS akan memiliki berat badan di bawah normal, memiliki gangguan perilaku dan hambatan belajar, serta risiko masalah kesehatan lainnya.
Selain menghindari minuman beralkohol, Anda juga harus mengurangi konsumsi minuman berkafein. Batasi minuman berkafein, seperti kopi, sebanyak 1-2 cangkir saja dalam sehari. Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara konsumsi kafein yang tinggi dengan masalah keguguran yang dialami ibu hamil. Walau demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kesimpulan yang lebih akurat.

Larangan Untuk Ibu Hamil Lainnya

Tidak hanya  terkait makanan dan minuman saja, larangan untuk ibu hamil lainnya juga berlaku untuk:
Jangan merokok di sepanjang masa-masa kehamilan! Bayi yang terlahir dari seorang ibu perokok memiliki kemungkinan terlahir dengan berat badan yang rendah dan memiliki kesulitan dalam kemampuan belajar. Selain itu, risiko kemungkinan anak merokok di usia dini dan menjadi perokok tetap menjadi risiko yang harus ditanggung oleh ibu hamil yang merokok.
Berendam  air panas memang dapat membuat tubuh menjadi rileks. Namun saat hamil, sebaiknya Anda menghindari berendam air panas karena dapat membahayakan Anda berdua. Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berendam air panas selama trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran.
Saat hamil, lebih baik Anda limpahkan dulu tugas membersihkan kandang kucing kesayangan Anda kepada orang lain. Terpapar kuman dari kotoran kucing yang mengandung jutaan parasit berisiko menyebabkan penyakit, misalnya infeksi toxoplasma. Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma dari kucing bisa mengalami komplikasi kehamilan. Bayi yang terinfeksi parasit ini dapat menghadapi masalah kesehatan yang serius, seperti kejang dan mengalami cacat mental. Pada sisi ibu hamil, infeksi toxoplasma dapat menyebabkan keguguran ataupun kematian janin dalam rahim.
Suka mempercantik kuku di salon? Sebaiknya selama hamil, hindari memakai kuku palsu atau kutek. Kali ini, biarkan kuku Anda tumbuh secara alami, apalagi kuku akan mengalami pertumbuhan lebih cepat saat hamil.
Selain menghindari penggunaan kuku palsu, ada baiknya Anda menghindari  bertandang ke salon kuku untuk sementara waktu. Pasalnya, aroma dari berbagai macam produk kecantikan kuku tidak baik untuk kesehatan Anda dan bayi. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita hamil yang bekerja di salon kuku dan mencium aroma menyengat dari berbagai macam produk kecantikan kuku akan berdampak terhadap perkembangan otak bayi.

Menjaga kesehatan janin memang harus dilakukan ibu hamil untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bayi lahir cacat atau keguguran. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan apa saja larangan yang ada agar ibu dan bayi dapat lahir dengan selamat dan tanpa cacat sedikitpun. Mengonsultasikan lebih lanjut kepada dokter kandungan terkait larangan untuk ibu hamil bisa dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang baik dan tidak baik untuk kesehatan janin, termasuk kesehatan diri sendiri. siap melayani klinik24, semoga bermanfaat ya bu,??

 

Kenali Penyebab Kematian pada Ibu Terkait Kehamilan dan Melahirkan

Kenali Penyebab Kematian pada Ibu Terkait Kehamilan dan Melahirkan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu didefinisikan sebagai kematian yang terjadi saat masa kehamilan atau dalam kurun waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, kecuali kecelakaan. Di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) ini masih tergolong tinggi, lho!

Mungkin kamu pernah mendengar kalimat bahwa wanita sedang mempertaruhkan nyawanya ketika dia sedang hamil dan melahirkan. Hal itu memang benar adanya, karena jika kehamilannya tidak sehat atau proses persalinan tidak berjalan dengan lancar, bisa-bisa nyawa yang jadi taruhannya. Oleh karena itu, bagi kamu yang berencana atau sedang hamil, sangat penting untuk mengetahui penyebab kematian ibu agar kamu lebih bisa mengantisipasi faktor-faktor yang dapat merenggut nyawa ibu hamil.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Berikut beberapa penyebabnya:
Perdarahan post partum secara berlebihan (PPH).
  Ini adalah penyebab kematian pada ibu paling umum terkait melahirkan di negara maju. Kondisi ini terjadi ketika kamu mengalami perdarahan parah usai melahirkan (lebih dari 500 ml usai melahirkan secara normal atau lebih dari 1000 ml usai operasi caesar).

Perdarahan ini biasanya dapat terjadi dalam kurun waktu sehari atau bisa juga hitungan minggu pasca persalinan. Perdarahan postpartum ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang terjadi terus-menerus. Bila dibiarkan, tekanan darah akan menurun atau mengalami syok. Kondisi ini ditandai oleh pusing, keringat dingin, jantung berdetak cepat, tubuh lemah atau ingin pingsan.
PPH sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  • Otot rahim tidak bisa berkontraksi dan menekan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah. Kondisi ini disebut atonia uteri.
  • Jalur-jalur persalinan mengalami cedera, contohnya luka sayatan pada perineum akibat menjalani episiotomi.
  • Jaringan plasenta atau janin tertahan di dalam rahim.
  • Darah sulit membeku.
  • Rahim pecah.
  • Plasenta menutup jalan lahir (plasenta previa)
Preeklamsia. Sebenarnya memiliki tekanan darah tinggi saat hamil merupakan hal yang umum terjadi, namun bisa juga berubah fatal. Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan baik saat hamil dapat berubah menjadi masalah serius, yakni preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi disertai rusaknya organ pada tubuh dan ditemukannya protein dalam urine. Biasanya kondisi ini terjadi setelah lima bulan kehamilan.

Kamu lebih berisiko mengalami preeklamsia jika baru pertama kali hamil, mengandung saat berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun, kelebihan berat badan, ada keluarga yang mengalami tekanan darah tinggi saat hamil, mengandung bayi kembar atau memiliki riwayat penyakit kronis (tekanan darah tinggi, masalah ginjal, atau diabetes).

Mengidap penyakit tertentu.
  Penyakit yang sudah kamu derita sebelum hamil dan masih kamu bawa hingga berbadan dua juga bisa membahayakan nyawamu. Apalagi jika kondisi tersebut tidak mendapat penanganan yang baik. Beberapa jenis penyakit yang dimaksud antara lain penyakit ginjal, kanker, jantung, tuberkulosis, anemia, HIV/AIDS, atau penyakit lain yang kamu derita.

Infeksi (biasanya terjadi setelah melahirkan).
  Salah satu infeksi yang dimaksud yaitu sepsis Infeksi ini bisa memburuk dan memicu penurunan tekanan darah (syok septik). Syok ini bisa dengan cepatnya merusak beberapa organ seperti ginjal, hati, atau paru-paru, yang mana hal ini bisa menyebabkan kematian.

Untuk menghindari hal-hal buruk menimpa dirimu, kamu disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter sebelum dan selama kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan apa yang kamu derita sebelum hamil, agar bisa ditangani dengan baik dan tidak memburuk selama kehamilan. Atau jika kamu memiliki riwayat penyakit, katakan kepada dokter agar dia bisa merekomendasikan perawatan yang tepat untukmu.

Selain itu, jaga asupanmu, hindari hal-hal yang bisa membahayakan kehamilanmu, tetap pantau kesehatanmu, dan praktikkan pola hidup sehat. Nah, usai melahirkan bukan berarti kamu sudah terbebas dari dokter. Kamu harus tetap rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, apalagi jika kamu mengalami hal-hal yang tidak wajar. hubungi klinik24 dan baca artikel selanjutnya,,??