Kamis, 07 Juni 2018

Bahaya Merokok Saat Hamil

Bahaya Merokok Saat Hamil

 Bahaya merokok saat hamil yaitu janin memiliki risiko terkena paparan ribuan bahan kimia beracun, sehingga memicu berbagai komplikasi. Mulai dari kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah hingga gangguan kesehatan lain.


Perlu Anda ketahui, karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi kepada bayi di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin juga bisa memperlambat napas bayi. Selain itu, dapat membuat jantung bayi berdenyut lebih cepat.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Gangguan Kesehatan yang Mungkin Terjadi pada Ibu dan Bayi

Apabila Anda sedang hamil dan memiliki kebiasaan merokok, bayi yang ada di dalam kandungan memiliki kemungkinan untuk mengalami risiko:
  • Lahir prematur.
  • Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, yang membuat lebih rentan terkena infeksi.
  • Meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
  • Kolik atau mengalami nyeri hingga dapat menangis lebih dari tiga jam sehari.
  • Mengidap asma dan rentan menderita infeksi maupun peradangan saluran pernapasan.
  • Cacat bawaan pada tengkorak, jantung, otot, anggota gerak dan bagian tubuh lainnya.
  • Gangguan tingkah laku, emosional, dan kemampuan belajar.
Merokok saat hamil tidak hanya membawa dampak buruk bagi si kecil, tapi juga bagi ibu hamil. Anda memiliki risiko mengalami hal-hal berikut:
  • Gangguan pada plasenta, yaitu kemungkinan terjadi placental abruption yang terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding dalam rahim sebelum proses kelahiran bayi. Dapat juga terjadi plasenta previa, yaitu saat seluruh atau sebagian plasenta menutup mulut rahim.
  • Pecah ketuban sebelum waktunya.
  • Keguguran kandungan.
Selain menjadi perokok aktif, risiko juga ada pada ibu hamil dan bayi yang terkena paparan asap rokok sebagai perokok pasif. Terutama ketika jika anggota keluarga yang merokok dan tinggal dalam satu rumah.

Pilihan Cara dan Tips Berhenti Merokok

Cara terbaik yang dapat Anda lakukan demi menghindari bahaya merokok saat hamil adalah berhenti merokok. Anda dapat memanfaatkan terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok yang disebut dengan Nicotine Replacement Therapy (NRT). Terapi tersebut dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu:
  • Permen karet nikotin, dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit secara teratur.
  • Tablet isap. Tablet ini diisap di antara gusi dan di bagian dalam pipi selama 30 menit.
  • Tablet sublingual, tablet diletakkan di bawah lidah dan dibiarkan larut.
  • Inhaler, dihirup secara teratur.
  • Transdermal, ditempel pada permukaan kulit yang kering dan tidak berambut pada tubuh bagian atas.
  • Obat semprot hidung.
  • Obat semprot mulut.
Meski demikian, sebelum menggunakan  produk-produk tersebut Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Selalu perhatikan dosis nikotin yang diserap tubuh apa pun metode terapi yang dilakukan.
Jika kebiasaan kebiasaan berhenti merokok secara tiba-tiba memang agak sulit, lakukan secara bertahap dan didukung dengan beberapa kebiasaan seperti :
  • Hindari situasi yang dapat membuat Anda ingin merokok seperti stres atau berkumpul dengan sesama perokok.
  • Buat daftar alasan yang membuat Anda harus berhenti merokok. Tentu saja salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan Anda dan janin.
  • Menjauhkan diri dari asap rokok di mana pun Anda berada.
  • Jika harus bepergian, biasakan memilih tempat-tempat yang tidak memperbolehkan orang merokok.
  • Hindari bergaul dengan orang yang merokok.
  • Alihkan keinginan merokok dengan melakukan aktivitas lain, seperti mengunyah permen karet atau menyantap makanan.
Dalam masa adaptasi, tidak jarang ibu hamil yang sudah berhenti merokok kemudian kembali merokok setelah melahirkan. Konsultasi ke dokter mengenai hal ini. Ingat untuk tidak mengorbankan kesehatan diri Anda dan bayi dengan kebiasaan merokok. baca artikel selanjutnya ya bu,,??

Eklampsia Menyebabkan Kejang pada Ibu Hamil


Eklampsia Menyebabkan Kejang pada Ibu Hamil

Eklampsia adalah serangan pada wanita hamil yang mengalami preeklampsia, berupa kejang atau koma. Kondisi yang sangat jarang terjadi ini dialami setidaknya 5% dari wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Seseorang dapat mengalami eklampsia bahkan ketika ia tidak pernah memiliki riwayat kejang.

Sekitar 10 persen Ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Preeklampsia dan eklampsia cenderung terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi. Preeklampsia sendiri adalah komplikasi kehamilan akibat tekanan darah tinggi atau pun hal lain.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/ 

Meski demikian, eklampsia tidak terjadi pada sebagian besar wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Hanya sebagian kecil yang mengalaminya tanpa bisa diprediksi secara pasti. Walau penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berperan menyebabkan eklampsia, antara lain: gangguan pada pembuluh darah, diet atau asupan gizi, gen, sistem saraf dan otak (neurologis), gangguan pada sistem kekebalan tubuh, faktor hormonal, gangguan jantung, dan infeksi. Berbeda dengan epilepsi, kejang pada eklampsia tidak berhubungan dengan gangguan di otak secara langsung meskipun kelainan saraf pada otak bisa menjadi faktor yang berperan dalam munculnya gangguan ini.

Siapa Lebih Berisiko

Dari kasus yang telah ada, ditemukan bahwa wanita dengan preeklampsia berisiko tinggi mengalami kejang jika mengalami kondisi-kondisi tertentu. Selain mengalami preeklampsia berat, wanita yang mengalami kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalami eklampsia.
  • Sakit kepala.
  • Hipertensi.
  • Saat hamil berusia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun.
  • Hamil pertama.
  • Hamil kembar.
  • Memiliki riwayat malnutrisi.
  • Memiliki gangguan ginjal.
  • Mengalami diabetes.
  • Sakit perut.
  • Hasil pemeriksaan darah yang tidak normal.
  • Gangguan penglihatan.
  • Berat badan berlebih.
  • Sulit buang air kecil.
Selain itu, obesitas, gangguan pembekuan darah, dan lupus juga diduga menjadi faktor risiko pada eklamsia. Ciri utama eklampsia adalah hipertensi dan tingginya kadar protein dalam urine setelah usia kehamilan 20 minggu. Tekanan darah tinggi pada preeklampsia akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang mengganggu aliran darah. Kondisi ini mengakibatkan pembengkakan pembuluh darah yang akhirnya mengganggu kerja otak, sehingga memicu kejang. Sedangkan proteinuria atau adanya protein dalam urine akan terjadi karena preeklampsia memengaruhi fungsi ginjal. Meski demikian, terdapat kasus di mana eklampsia terjadi tanpa adanya hipertensi atau pun protein dalam urine.

Mendeteksi Gejala dan Menangani Eklampsia

Gejala eklampsia umumnya diawali dengan gejala-gejala preeklampsia seperti sakit perut, mual dan muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, nyeri otot, serta bengkak pada tangan dan wajah. Dengan kata lain, eklampsia adalah preeklampsia yang telah memburuk dan memengaruhi otak sehingga menimbulkan kejang. Gejala eklampsia sendiri adalah kejang, pingsan, dan gelisah berat. Jika terdapat gejala-gejala tersebut selama kehamilan, Anda perlu segera ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Eklampsia merupakan kegawatdaruratan medis pada ibu hamil. Jika tidak ditangani sejak dini, maka ibu hamil dengan preeklampsia, atau lebih parah lagi yang sudah mengalami eklampsia, berisiko mengalami komplikasi berupa: kerusakan saraf otak permanen, perdarahan otak, kerusakan ginjal dan hati, atau yang paling fatal yaitu kematian. Sekitar 13 persen angka kematian ibu di seluruh dunia diduga disebabkan oleh eklampsia.

Kejang dalam eklampsia umumnya terjadi selama 60-75 detik, dan dapat terbagi menjadi dua fase. Fase pertama berlangsung sekitar 15-20 detik, dan fase kedua 60 detik. Sementara fase koma tidak memiliki durasi yang pasti. Setelah serangan, pasien akan sadar tanpa ingat sempat mengalami kejang. Trauma pada kepala, lidah tergigit dan patah tulang adalah komplikasi yang mungkin terjadi saat kejang. Selama kejang terjadi, aktivitas otak akan terganggu sehingga menyebabkan pandangan terpaku, tubuh terguncang, dan menurunnya tingkat kesadaran.

Selain pemeriksaan fisik, memeriksa tekanan darah dan laju pernapasan secara teratur sebagai langkah awal penanganan eklampsia, dokter juga akan melakukan pemeriksaan urine untuk melihat apakah terdapat protein pada urine. Tes kreatinin juga diperlukan untuk mendeteksi kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah sisa metabolisme atau zat limbah yang diproduksi otot. Kreatinin tinggi dapat menandakan terdapat gangguan ginjal. Kondisi ini juga bisa terjadi pada preeklampsia, namun kreatinin tinggi pada pemeriksaan darah tidak selalu menandakan bahwa Ibu hamil pasti mengalami preeklampsia. Penting juga memeriksakan diri untuk mendeteksi kemungkinan bahwa gejala-gejala ini bukan disebabkan preeklampsia, tetapi bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti diabetes atau penyakit ginjal. Oleh karena itu, pemeriksaan dan kontrol kehamilan rutin ke dokter atau bidan saat hamil merupakan langkah yang penting untuk mendapatkan evaluasi akan kondisi kesehatan bagi Ibu hamil. Pemeriksaan antenatal atau kontrol kehamilan juga berperan penting untuk mendiagnosis dini kemungkinan preeklampsia agar kesehatan Ibu dan janin di dalam kandungan dapat terjaga.

Pengobatan definitif untuk mengatasi preeklampsia adalah dengan proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil dengan preeklampsia akan dimonitor secara ketat saat menjelang persalinan untuk menentukan langkah persalinan yang tepat. Kondisi ini umumnya akan hilang segera setelah bayi lahir. Namun jika terjadi komplikasi, dokter mungkin akan melakukan pemecahan plasenta dan prosedur operasi Caesar untuk menyelamatkan bayi. Mengeluarkan bayi sesegera mungkin adalah langkah terbaik agar preeklampsia berat tidak menjadi eklampsia. Namun, bayi yang lahir prematur tentu lebih rentan mengalami komplikasi.

Cara terbaik mencegah eklampsia adalah dengan menangani preeklampsia dengan tepat. Antara lain dengan memeriksakan kesehatan kehamilan ke dokter agar tekanan darah dan kadar protein dalam urine terpantau. Dokter klinik24 juga dapat memberikan obat antikejang dan obat untuk menangani hipertensi. Selain itu, selama hamil, pastikan Anda mengonsumsi cukup kalsium dalam menu harian Anda. Pada ibu hamil dengan risiko tinggi mengalami preeklampsia, penting dilakukan pengobatan dini untuk mencegah preeklampsia menjadi eklampsia. Dokter mungkin akan memberikan aspirin dosis rendah pada ibu hamil dengan preeklampsia di usia kehamilan sekitar 12 hingga 16 minggu. Pemberian aspirin dosis rendah pada ibu hamil risiko tinggi juga berguna untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur dan kematian bayi.

Mengingat bahwa eklampsia merupakan kondisi fatal yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin, maka ibu hamil, khususnya dengan preeklampsia, perlu memeriksakan kondisi kehamilannya secara rutin agar kehamilan dapat berlangsung dengan baik. klinik24 di artikel selanjutnya,,??

 


Gerakan Senam Hamil di Rumah ini Mudah Dilakukan

Gerakan Senam Hamil di Rumah ini Mudah Dilakukan

Senam hamil di rumah bisa membuat Anda merasa lebih nyaman, jika dibandingkan di tempat senam atau tempat kebugaran lainnya. Anda pun bisa melakukannya kapan saja dan menghemat waktu.
Meskipun demikian, sebelum melakukan senam hamil di rumah, pastikan Anda sudah berkonsultasi dahulu dengan dokter mengenai gerakan senam yang boleh dilakukan atau tidak.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Gerakan Senam Hamil di Rumah

Jangan langsung berpikir bahwa gerakan senam hamil itu berat. Beberapa gerakan senam ini terhitung ringan, sekaligus banyak manfaatnya bagi ibu hamil dan mudah dilakukan di rumah.
  • Berdiri bersandar di tembok. Letakkan lengan di samping tubuh, menempel pada tembok. Angkat kedua lengan, tetap menempel pada tembok, sambil tarik napas dalam-dalam. Hentikan gerakan tangan ketika terasa ada tahanan, tahan selama beberapa detik. Embuskan napas perlahan-lahan.
  • Senam dengan duduk di kursi. Ambil resistance band atau handuk yang agak panjang. Sangkutkan alat atau handuk itu pada kaki, dengan kedua ujung ditarik oleh kedua tangan. Tarik tubuh condong ke belakang hingga perut terasa kencang. Hitung sampai lima, lalu kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan sampai sepuluh kali, kemudian lakukan juga pada kaki yang berbeda. Jangan lupa, tarik napas dan embuskan napas saat melakukan gerakan tersebut.
  • Melakukan peregangan sambil bersila. Gerakan ini termasuk olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil di rumah. Olahraga ini terdiri dari dua gerakan. Yang pertama, duduklah bersila dengan kedua telapak kaki bersilangan. Kemudian mulailah membungkuk semampunya, tahan posisi tersebut beberapa saat. Lalu kembali tegakkan punggung. Jaga agar punggung tetap lurus ketika membungkuk ke depan. Kedua, duduk dengan lutut ditekuk dan kedua telapak kaki bertemu. Letakkan tangan di atas kedua lutut. Tekan lutut ke bawah, dan sebaliknya gerakkan lutut untuk menahan tekanan dari tangan. Tahan beberapa lama dan lepaskan. Ulangi beberapa kali. Gerakan ini berfungsi melatih otot pinggul dan paha. Jika dilakukan dengan benar dan secara teratur, dapat membantu mengurangi rasa sakit pada pinggang bagian bawah.
  • Dalam posisi merangkak. Letakkan telapak tangan berada di lantai, selebar bahu. Lutut juga berada di lantai, selebar pangkal paha. Angkat lengan kanan ke depan berbarengan dengan mengangkat kaki kiri ke belakang. Tahan selama lima detik. Lakukan bergantian dengan lengan dan kaki lainnya. Ulangi beberapa kali dan jangan lupa tarik napas dan buang napas selama melakukan latihan ini.
  • Latihan beban pada lengan. Latihan ini dapat memperkuat otot tubuh, sehingga setelah melahirkan nanti tubuh tetap kencang. Yang terpenting adalah pilih beban yang sesuai dengan kemampuan dan tidak menggunakan beban berlebihan. Latihan ini disarankan wanita yang terbiasa melakukan latihan beban sebelum hamil. JIka sebelumnya tidak pernah latihan beban, maka dianjurkan untuk mencari latihan yang lain saat hamil.
  • Melakukan gerakan yoga yang lembut. Pelajari gerakannya di kelas senam hamil, lalu Anda dapat berlatih sendiri di rumah. Pilih gerakan yoga untuk ibu hamil yang fokus pada latihan untuk relaksasi. Sehingga dapat membuat Anda lebih tenang dan mengurangi keluhan nyeri pada punggung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rutin melakukan olahraga ini pun dapat mempercepat persalinan.
Yang juga perlu Anda ketahui, tidak ada bukti penelitian yang menyebutkan olahraga dapat menyebabkan keguguran atau gangguan pada janin, selama kandungan dalam keadaan sehat. Meski demikian, olahraga dapat membuat wanita hamil menjadi lebih cepat lelah.
Selama melakukan senam hamil di rumah, perhatikan kondisi dan apa yang dirasakan oleh tubuh Anda. Jika terasa sakit atau tidak nyaman, segera hentikan. Rasa sakit tersebut merupakan sinyal peringatan dari tubuh apabila ada gerakan yang tidak sesuai untuk kondisi kehamilan Anda. cuma di klinik24 online,??

Para Suami, yuk, Bantu Istrimu Atasi Bad Mood yang Hadir saat Hamil

Para Suami, yuk, Bantu Istrimu Atasi Bad Mood yang Hadir saat Hamil

Suasana hati istrimu saat hamil bisa lebih sensitif dan perasa. Istrimu mungkin dapat mudah tersinggung dengan ucapanmu yang biasa saja, menangis atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Ya, semua itu wajar, kok, dialami oleh ibu hamil.

Istrimu dapat mengalami suasana hati yang buruk atau bad mood ketika usia kehamilannya memasuki trimester pertama. Namun, dia mungkin sudah mulai bisa mengontrol suasana hatinya saat trimester kedua kehamilannya.

 https://klinikonline58600777.wordpress.com/ 


Salah satu faktor yang bisa membuat istrimu mengalami bad mood yaitu hormon. Di saat hamil, hormon estrogen dan progesteron di darahnya meningkat secara signifikan. Hal ini bisa memengaruhi neurotransmiter, bahan kimia di otak yang mengatur suasana hati.
Selain hormon, faktor lainnya antara lain:
  • Stres.
  • Kelelahan.
  • Perubahan metabolisme.
  • Ketidaknyamanan yang timbul saat hamil seperti morning sickness, nyeri payudara atau pegal-pegal.
  • Memikirkan beberapa hal yang bisa membuatnya resah seperti apakah dia bisa menjadi orang tua yang baik, apakah bayinya akan lahir sehat, atau bagaimana rasanya melahirkan.
Nah, sebagai suami yang baik, bantulah istrimu mengatasi perubahan suasana hatinya yang meledak-ledak dan tak terkendali itu. Begini caranya:
  • Ajak dia ngobrol. Di saat suasana hatinya seperti ini, salah satu cara terbaik untuk mengembalikan mood baiknya adalah dengan mengajaknya ngobrol. Atau kamu bisa buka sesi untuk dia mencurahkan segala pikiran yang ada di hatinya (curhat). Selama dia curhat, jadilah teman bicara yang baik. Jangan mengkritisi perubahan sikapnya karena itu bisa membuatnya merasa tidak dimengerti. Dengarkan saja segala keluh-kesahnya.
  • Pastikan dia tidur cukup. Suasana hati sulit untuk dikendalikan ketika dia kelelahan atau kurang tidur. Jadi, pastikan dia beristirahat dengan cukup. Jika dia tidak bisa nyenyak saat tidur malam, ingatkan dia untuk mencoba tidur pada siang hari.
  • Senangkan dia. Lakukan hal-hal yang bisa membuatnya senang seperti mengajaknya jalan-jalan atau liburan, nonton film di bioskop, makan malam di restoran romantis, atau mengajaknya melakukan hal apa pun yang dia suka. Kegiatan menggembirakan ini bisa membuatnya terlepas dari stres, lho!
  • Temani istrimu berolahraga. Ajak istrimu untuk berolahraga karena aktivitas ini bisa menjadikan suasana hatinya lebih baik. Cukup lakukan olahraga yang ringan seperti lari pagi atau jalan-jalan santai pada sore hari. Berenang atau mengantarnya mengikuti kelas yoga untuk ibu hamil juga bisa kamu lakukan.
  • Berikan sentuhan kehangatan untuknya. Selain mengikis bad mood-nya, pijatan darimu bisa membuat hubungan kalian makin hangat, lho! Istri juga merasa diperhatikan dan disayang olehmu. Selain pijatan, kamu juga bisa bermesraan dengannya seperti mencium dan memeluknya.
Jika bantuanmu tetap tidak bisa membuatnya lebih tenang atau dia masih mengalami bad mood selama lebih dari dua minggu,  kamu bisa membawa istrimu ke tangan profesional. hanya di klinik24, baca artikel selanjutnya ya,??


Inilah Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil Yang Sebenarnya

Inilah Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil Yang Sebenarnya

Masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa seorang ibu hamil idealnya bertubuh gemuk. Selaras dengan anggapan tersebut, para bumil merasa harus mengonsumsi makanan karbohidrat secara berlebihan. Sebenarnya berapa takaran ideal karbohidrat untuk ibu hamil?

Para ahli gizi telah sepakat untuk menyarankan bahwa sepertiga dari makanan dasar ibu hamil adalah karbohidrat. Karbohidrat dapat ditemukan pada roti, pasta, nasi, dan sereal. Makanlah sebagian besar kebutuhan karbohidrat harian saat makan siang. Sumber karbohidrat sehat yang direkomendasikan dokter adalah pasta rebus, kentang panggang, sereal, dan roti panggang. Sebisa mungkin, pilihlah makanan karbohidrat dari biji-bijian utuh atau gandum utuh.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/


Bagi Bunda yang sedang hamil, tidak dianjurkan untuk menjalani diet rendah karbohidrat atau mengikuti suatu diet ketat yang bertujuan menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa meyakini bahwa diet tersebut akan aman bagi Bunda atau bayi. Melakukan diet rendah karbohidrat saat sedang hamil dapat berdampak kepada berat badan bayi serta perkembangannya di masa depan. Bunda dan bayi bisa kekurangan nutrisi. Selain itu, mengurangi jumlah makanan secara drastis sewajarnya tidak bagus karena dapat meningkatkan kemungkinan masalah berat badan pada bayi. Demikian sebaliknya dengan meningkatkan asupan makan secara drastis saat hamil.

Mengurangi berat badan saat hamil maupun meningkatkan bobot tubuh secara berlebihan (obesitas) bukanlah langkah yang sehat, apalagi saat sedang mengandung. Ibu hamil yang mengalami obesitas akan dihadapkan kepada risiko terkena diabetes gestasional, yaitu tingginya kadar gula darah selama kehamilan. Diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi berukuran besar sehingga menyulitkan proses persalinan. Bila hal ini terjadi, Bunda disarankan untuk menjalani bedah caesar. Diabetes gestational juga dapat berdampak kepada kesehatan bayi setelah lahir, misalnya bayi memiliki kadar gula darah yang rendah atau jaundice (kulit berwarna kuning).

Panduan Karbohidrat Ibu Hamil

Diet sehat dapat membantu melindungi Bunda dan bayi dari diabetes gestasional. Untuk wanita hamil, takaran makan normal berkisar antara 2.200 sampai dengan 2.500 kalori per hari. Penting untuk memerhatikan apa yang Bunda makan dan kapan waktu makan karena jika Bunda mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil, maka Bunda disarankan untuk mengurangi asupan kalori.
Karbohidrat dari biji-bijian utuh merupakan sumber yang baik untuk energi, serat, kalsium, zat besi dan vitamin B, semuanya penting selama kehamilan. Makanan tinggi serat ini dapat membantu meringankan sembelit sebagai penyakit yang umum terjadi selama masa-masa kehamilan. Bunda dapat mengonsumsi nasi, roti, sereal, atau pasta sebanyak 9-11 takaran saji sehari.

Sementara itu, gula memang merupakan bentuk lain dari karbohidrat, namun bukanlah sumber nutrisi yang baik. Untuk menjaga berat badan tetap sehat selama hamil, batasi asupan gula. Waspadai pula bahwa makanan yang mengandung gula seperti kue, cenderung mengandung tinggi lemak jenuh juga.
Bila Bunda membeli makanan kemasan, baca label informasi nilai gizi yang tertera pada kemasan. Kandungan karbohidrat total di atas 15 persen tergolong tinggi dan di bawah 5 persen tergolong rendah, mengambil takaran dari tiap 100 gram karbohidrat.
Dalam memilih makanan, perhatikan juga tiga nutrisi penting selain karbohidrat, yaitu kandungan lemak, serat, dan protein.

Lemak

Lemak ditemukan dalam banyak makanan, misalnya makanan yang digoreng atau daging berlemak. Ingatlah bahwa lemak dianggap sebagai zat yang mengandung tinggi kalori dan rendah nilai gizi. Pada ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, lemak dapat membuat kadar gula darah menjadi lebih sulit dikontrol. Pada dasarnya, Bunda memang membutuhkan lemak untuk membantu proses penyerapan vitamin, tapi jangan terlalu banyak makanan berlemak. Pilih yang rendah lemak atau tanpa lemak.

Serat

Merupakan sejenis karbohidrat yang memberikan nutrisi dan melancarkan pencernaan. Serat sangat bermanfaat dalam meredakan sembelit.

Protein

Protein banyak ditemukan di dalam produk nabati seperti polong-polongan dan produk hewani seperti daging, telur, produk susu, unggas, dan ikan. Bunda perlu menyertakan protein ke dalam menu tiap kali makan.
Bunda, jangan hanya mementingkan karbohidrat saja. Penuhi juga kebutuhan asupan sayur, buah, cairan, vitamin, dan mineral. Makanlah setidaknya lima porsi buah dan sayur sehari, serta padukan juga dengan berolahraga secara teratur. Selain itu, penting untuk makan secara teratur pada jam yang sama tiap hari untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Jika Bunda perlu bantuan untuk mengelola berat badan selama kehamilan, konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan. hubungi segera klinik24,,??

 

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Larangan untuk Ibu Hamil Ini Berdampak Besar kepada Janin

Ibu hamil harus lebih jeli dalam menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan. Tidak pelak, berbagai larangan ibu hamil terkait makanan, minuman, dan pola hidup sehari-hari harus disadari agar janin dapat terlahir dengan sehat.

Menjaga asupan makanan dan minuman tetap ideal saat sedang hamil menjadi agenda utama demi bisa memiliki kesehatan yang optimal dan perkembangan janin yang baik. Bukan rahasia lagi mengenai larangan untuk ibu hamil untuk mengonsumsi makanan mentah atau daging setengah matang, daging olahan, kelompok ikan yang mengandung merkuri, susu yang belum dipasteurisasi karena adanya risiko bakteri yang mendiami sumber makanan dan minuman tersebut.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/



Larangan untuk Ibu Hamil Terkait Makanan dan Minuman

Anda yang menentukan variasi nutrisi untuk janin melalui variasi pilihan makanan dan minuman yang menyehatkan di masa-masa kehamilan. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati dengan variasi tersebut karena nyatanya ada beberapa makanan dan minuman yang wajib Anda hindari selama kehamilan, antara lain:
Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi kecambah mentah, seperti taoge, lobak, daun alfalfa, dan daun semanggi. Adanya kemungkinan bakteri yang dapat tumbuh pada biji kecambah adalah alasan utamanya. Selain itu, bakteri tersebut sulit untuk dibersihkan meskipun sudah dicuci. Karena itulah, pastikan tidak ada kecambah mentah di dalam makanan Anda saat memesan makanan di restoran. Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi salad, lebih baik membuatnya sendiri di rumah. Pasalnya, salad yang tersedia di restoran belum tentu terbebas dari bakteri E. coli, Salmonella, dan Listeria.
Mengonsumsi teh herba sebenarnya aman-aman saja, namun Anda harus lebih berhati-hati. Apalagi jika teh herba yang Anda konsumsi mengandung peppermint ataupun daun rasberi. Pasalnya, kandungan peppermint dan daun rasberi yang berlebihan pada teh herba diduga dapat memicu terjadinya kontraksi dan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Jadi, jangan lupa mengecek bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalam teh herba sebelum meminumnya. Agar lebih aman lagi, tanyakan kepada dokter mengenai risikonya.
Makanan pedas memang terlihat menggiurkan untuk segera disantap, namun beda keadaannya saat sedang hamil. Anda dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan bercitarasa pedas. Risiko bagi wanita hamil yang suka mengonsumsi makanan pedas adalah mengalami gangguan pencernaan berupa nyeri ulu hati akibat dari perubahan hormonal dan tekanan dari rahim ke tubuh. Makanan pedas memang tidak akan berdampak langsung kepada kesehatan janin, namun bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman. Jadi untuk sementara waktu ini, sebaiknya hindari apa pun makanan yang terasa pedas.
Mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil bisa menyebabkan bayi terlahir dengan keadaan Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Bayi yang mengalami FAS akan memiliki berat badan di bawah normal, memiliki gangguan perilaku dan hambatan belajar, serta risiko masalah kesehatan lainnya.
Selain menghindari minuman beralkohol, Anda juga harus mengurangi konsumsi minuman berkafein. Batasi minuman berkafein, seperti kopi, sebanyak 1-2 cangkir saja dalam sehari. Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara konsumsi kafein yang tinggi dengan masalah keguguran yang dialami ibu hamil. Walau demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kesimpulan yang lebih akurat.

Larangan Untuk Ibu Hamil Lainnya

Tidak hanya  terkait makanan dan minuman saja, larangan untuk ibu hamil lainnya juga berlaku untuk:
Jangan merokok di sepanjang masa-masa kehamilan! Bayi yang terlahir dari seorang ibu perokok memiliki kemungkinan terlahir dengan berat badan yang rendah dan memiliki kesulitan dalam kemampuan belajar. Selain itu, risiko kemungkinan anak merokok di usia dini dan menjadi perokok tetap menjadi risiko yang harus ditanggung oleh ibu hamil yang merokok.
Berendam  air panas memang dapat membuat tubuh menjadi rileks. Namun saat hamil, sebaiknya Anda menghindari berendam air panas karena dapat membahayakan Anda berdua. Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berendam air panas selama trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran.
Saat hamil, lebih baik Anda limpahkan dulu tugas membersihkan kandang kucing kesayangan Anda kepada orang lain. Terpapar kuman dari kotoran kucing yang mengandung jutaan parasit berisiko menyebabkan penyakit, misalnya infeksi toxoplasma. Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma dari kucing bisa mengalami komplikasi kehamilan. Bayi yang terinfeksi parasit ini dapat menghadapi masalah kesehatan yang serius, seperti kejang dan mengalami cacat mental. Pada sisi ibu hamil, infeksi toxoplasma dapat menyebabkan keguguran ataupun kematian janin dalam rahim.
Suka mempercantik kuku di salon? Sebaiknya selama hamil, hindari memakai kuku palsu atau kutek. Kali ini, biarkan kuku Anda tumbuh secara alami, apalagi kuku akan mengalami pertumbuhan lebih cepat saat hamil.
Selain menghindari penggunaan kuku palsu, ada baiknya Anda menghindari  bertandang ke salon kuku untuk sementara waktu. Pasalnya, aroma dari berbagai macam produk kecantikan kuku tidak baik untuk kesehatan Anda dan bayi. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita hamil yang bekerja di salon kuku dan mencium aroma menyengat dari berbagai macam produk kecantikan kuku akan berdampak terhadap perkembangan otak bayi.

Menjaga kesehatan janin memang harus dilakukan ibu hamil untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bayi lahir cacat atau keguguran. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan apa saja larangan yang ada agar ibu dan bayi dapat lahir dengan selamat dan tanpa cacat sedikitpun. Mengonsultasikan lebih lanjut kepada dokter kandungan terkait larangan untuk ibu hamil bisa dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang baik dan tidak baik untuk kesehatan janin, termasuk kesehatan diri sendiri. siap melayani klinik24, semoga bermanfaat ya bu,??

 

Kenali Penyebab Kematian pada Ibu Terkait Kehamilan dan Melahirkan

Kenali Penyebab Kematian pada Ibu Terkait Kehamilan dan Melahirkan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu didefinisikan sebagai kematian yang terjadi saat masa kehamilan atau dalam kurun waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, kecuali kecelakaan. Di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) ini masih tergolong tinggi, lho!

Mungkin kamu pernah mendengar kalimat bahwa wanita sedang mempertaruhkan nyawanya ketika dia sedang hamil dan melahirkan. Hal itu memang benar adanya, karena jika kehamilannya tidak sehat atau proses persalinan tidak berjalan dengan lancar, bisa-bisa nyawa yang jadi taruhannya. Oleh karena itu, bagi kamu yang berencana atau sedang hamil, sangat penting untuk mengetahui penyebab kematian ibu agar kamu lebih bisa mengantisipasi faktor-faktor yang dapat merenggut nyawa ibu hamil.

https://klinikonline58600777.wordpress.com/

Berikut beberapa penyebabnya:
Perdarahan post partum secara berlebihan (PPH).
  Ini adalah penyebab kematian pada ibu paling umum terkait melahirkan di negara maju. Kondisi ini terjadi ketika kamu mengalami perdarahan parah usai melahirkan (lebih dari 500 ml usai melahirkan secara normal atau lebih dari 1000 ml usai operasi caesar).

Perdarahan ini biasanya dapat terjadi dalam kurun waktu sehari atau bisa juga hitungan minggu pasca persalinan. Perdarahan postpartum ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang terjadi terus-menerus. Bila dibiarkan, tekanan darah akan menurun atau mengalami syok. Kondisi ini ditandai oleh pusing, keringat dingin, jantung berdetak cepat, tubuh lemah atau ingin pingsan.
PPH sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  • Otot rahim tidak bisa berkontraksi dan menekan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah. Kondisi ini disebut atonia uteri.
  • Jalur-jalur persalinan mengalami cedera, contohnya luka sayatan pada perineum akibat menjalani episiotomi.
  • Jaringan plasenta atau janin tertahan di dalam rahim.
  • Darah sulit membeku.
  • Rahim pecah.
  • Plasenta menutup jalan lahir (plasenta previa)
Preeklamsia. Sebenarnya memiliki tekanan darah tinggi saat hamil merupakan hal yang umum terjadi, namun bisa juga berubah fatal. Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dengan baik saat hamil dapat berubah menjadi masalah serius, yakni preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi disertai rusaknya organ pada tubuh dan ditemukannya protein dalam urine. Biasanya kondisi ini terjadi setelah lima bulan kehamilan.

Kamu lebih berisiko mengalami preeklamsia jika baru pertama kali hamil, mengandung saat berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun, kelebihan berat badan, ada keluarga yang mengalami tekanan darah tinggi saat hamil, mengandung bayi kembar atau memiliki riwayat penyakit kronis (tekanan darah tinggi, masalah ginjal, atau diabetes).

Mengidap penyakit tertentu.
  Penyakit yang sudah kamu derita sebelum hamil dan masih kamu bawa hingga berbadan dua juga bisa membahayakan nyawamu. Apalagi jika kondisi tersebut tidak mendapat penanganan yang baik. Beberapa jenis penyakit yang dimaksud antara lain penyakit ginjal, kanker, jantung, tuberkulosis, anemia, HIV/AIDS, atau penyakit lain yang kamu derita.

Infeksi (biasanya terjadi setelah melahirkan).
  Salah satu infeksi yang dimaksud yaitu sepsis Infeksi ini bisa memburuk dan memicu penurunan tekanan darah (syok septik). Syok ini bisa dengan cepatnya merusak beberapa organ seperti ginjal, hati, atau paru-paru, yang mana hal ini bisa menyebabkan kematian.

Untuk menghindari hal-hal buruk menimpa dirimu, kamu disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter sebelum dan selama kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan apa yang kamu derita sebelum hamil, agar bisa ditangani dengan baik dan tidak memburuk selama kehamilan. Atau jika kamu memiliki riwayat penyakit, katakan kepada dokter agar dia bisa merekomendasikan perawatan yang tepat untukmu.

Selain itu, jaga asupanmu, hindari hal-hal yang bisa membahayakan kehamilanmu, tetap pantau kesehatanmu, dan praktikkan pola hidup sehat. Nah, usai melahirkan bukan berarti kamu sudah terbebas dari dokter. Kamu harus tetap rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, apalagi jika kamu mengalami hal-hal yang tidak wajar. hubungi klinik24 dan baca artikel selanjutnya,,??

 

Jumat, 01 Juni 2018

Apakah Bau Cat Berbahaya untuk Ibu Hamil?

Apakah Bau Cat Berbahaya untuk Ibu Hamil?

Mengecat atau mendekorasi sendiri kamar bayi yang akan lahir memang menyenangkan. Namun, hati-hati Bunda, sering menghirup bau cat dapat berbahaya bagi kesehatan Bunda dan bayi dalam kandungan.

Sebagian besar cat mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan, termasuk membahayakan bayi dalam kandungan.

https://klinikkk24.blogspot.com/ 

Risiko Menimbulkan Gangguan Kesehatan

Sebenarnya bukan bau atau aroma cat yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan, melainkan kandungan kimia di dalamnya. Sebagian bahan kimia tersebut menguap dan menimbulkan bau cat yang khas. Di dalam cat, terkandung bahan kimia berbahan dasar petroleum atau minyak bumi, yaitu solven. Bahan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dihirup terlalu banyak.
Sejumlah penelitian menemukan, ibu hamil yang menghirup terlalu banyak solven lebih berisiko mengalami keguguran, melahirkan bayi dengan kelainan bawaan atau dengan gangguan kemampuan belajar nantinya. Gangguan ini lebih umum terjadi pada bayi laki-laki dibanding wanita.
Selain itu, pada kehamilan trimester pertama ketika organ-organ bayi mulai terbentuk dalam rahim, terlalu banyak menghirup bau cat dapat meningkatkan risiko gangguan pada sistem saraf dan sistem ginjal bayi.

Cara Meminimalkan Bau Cat pada Ibu Hamil

Tingkat toksisitas cat umumnya bergantung pada bahan kimia yang digunakan, dan seberapa banyak jumlah paparannya. Untuk itu, Bunda dianjurkan meminimalkan paparan cat, demi menghindari kemungkinan terjadinya risiko-risiko yang tidak diinginkan.
Ini beberapa cara untuk meminimalkan risiko bau cat bagi ibu hamil.
  • Sebaiknya Bunda tidak makan atau minum dalam ruangan yang sedang dicat.
  • Buka jendela keluar ruangan agar Bunda tidak terlalu banyak menghirup bau cat.
  • Pastikan ruangan tempat Bunda beraktivitas memiliki ventilasi yang baik.
  • Pilih cat lateks dengan label “tanpa VOC (volatile organic compounds)”, yakni senyawa organik yang mudah menguap.
  • Bunda juga dapat memilih cat berbahan dasar air maupun akrilik, ketimbang cat minyak.
  • Ada juga yang menyarankan untuk membatasi paparan terhadap cat lateks yang mengandung etilen glikol eter dan biosida.
  • Sedapat mungkin hindari penggunaan cat berbasis minyak, timbal, dan merkuri. Hindari juga cat semprot.
Meski belum dapat ditentukan seberapa banyak paparan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, tapi ada baiknya Bunda tidak melakukan aktivitas mengecat selama hamil. Selain itu, batasi juga waktu berada di sekitar area yang sedang dicat.
Segera tinggalkan ruangan yang mungkin sedang dicat atau baru dicat, terutama jika Bunda merasa sakit kepala, mual, dan pusing karena menghirup bau cat. Jika gejala berlanjut setelah beberapa waktu, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk penanganan yang tepat.  baca artikel selanjutnya..??



Hati-hati, Infeksi Kehamilan Ini Dapat Membahayakan Janin


Hati-hati, Infeksi Kehamilan Ini Dapat Membahayakan Janin

Mengalami infeksi saat sedang hamil pasti meresahkan ya, Bunda. Apalagi jika infeksi tersebut ternyata dapat berpengaruh pada bayi dalam kandungan. Karena itu, penting bagi Bunda untuk tahu penyebab dan cara-cara menghindari infeksi tersebut.

Sebenarnya tubuh sudah punya antibodi yang berperan membantu memerangi infeksi virus atau bakteri tertentu. Imunisasi yang sudah Bunda dapatkan sebelumnya juga berperan memberi kekebalan terhadap infeksi-infeksi tertentu. Tetapi, bukan berarti Bunda lantas bebas dari risiko infeksi virus atau bakteri lain yang mungkin dapat mengakibatkan gangguan serius pada kehamilan dan janin.

https://klinikkk24.blogspot.com/ 

Infeksi yang Dapat Membahayakan Janin

Beberapa infeksi dapat ditularkan ibu hamil ke bayi sejak dalam kandungan melalui plasenta, atau justru pada saat proses persalinan. Tanpa penanganan yang tepat, kehamilan Bunda dapat mengalami komplikasi, seperti persalinan prematur.  Yuk, Bunda, kenali beberapa infeksi berbahaya tersebut:
Sebagian besar ibu hamil sebenarnya sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi cacar air. Tetapi, Bunda yang sebelumnya belum pernah mengalami cacar air dan bersinggungan dengan orang yang sedang mengalaminya, memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi ini. Cacar air pada saat hamil, memiliki risiko berbahaya pada ibu dan bayi dalam kandungan. Segera periksa ke dokter bila mengalami cacar air saat hamil.
Ibu hamil yang mengidap infeksi Streptococcus grup B, dapat menularkan infeksi ini pada bayinya dalam proses persalinan, dan efeknya sangat berbahaya bagi nyawa bayi baru lahir. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi Streptococcus grup B sebelum persalinan. Dokter dapat melakukannya di usia kehamilan 35-37 minggu. Jika infeksi ini sudah diketahui, dokter dapat memberikan antibiotik sebelum persalinan, untuk mencegah penularan pada bayi. Bunda juga perlu memberitahu dokter jika memiliki alergi pada antibiotik tertentu.
Infeksi yang lebih sering dialami anak-anak ini dapat menyebabkan gangguan pada janin jika dialami ibu hamil, lho, Bun. Terutama jika Bunda sebelumnya belum pernah mengalami infeksi ini. Akibat infeksi CMV, bayi nantinya dapat mengalami epilepsi, gangguan pendengaran, kebutaan, hingga kesulitan belajar.
Banyak orang yang sedang terinfeksi hepatitis B tidak merasakan gejala apapun, termasuk ibu hamil. Padahal ibu hamil yang mengalami kondisi ini dapat menularkannya pada bayi dalam kandungan, yang kemudian dalam pertumbuhannya dapat mengalami penyakit hati dengan kondisi yang berat.
Seperti hepatitis B, orang yang mengalami hepatitis C sering juga tidak merasakan gejala apapun. Penyakit yang menyebar melalui darah ini dapat membahayakan hati. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, maka ada kemungkinan penyakit ini akan diderita juga oleh bayi dalam kandungan, meski risikonya tidak sebesar hepatitis B.
Ibu hamil yang mengalami herpes genital atau herpes simplex mungkin perlu menjalani operasi Caesar, untuk mengurangi risiko menularnya penyakit ini ke bayi pada saat persalinan. Infeksi ini dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan pasangan yang lebih dulu terinfeksi.
Rubella atau campak Jerman adalah salah satu dari infeksi yang paling membahayakan janin. Rubella sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi MMR. Tetapi vaksin ini tidak dapat diberikan pada ibu hamil. Disarankan untuk melakukan vaksinasi sebelum hamil. Ibu hamil yang mengalami rubella pada empat bulan awal kehamilan dapat mengalami keguguran atau kecacatan janin.
Selain infeksi-infeksi di atas, ada beberapa infeksi lain yang dapat mengganggu kesehatan janin. Misalnya, toksoplasmosis yang ditularkan melalui tinja kucing. Bunda yang memiliki hewan peliharaan perlu lebih berhati-hati ya saat hamil. Beberapa hewan peliharaan dapat membawa bakteri yang dapat membahayakan janin.

Cara Mengurangi Risiko Infeksi pada Ibu Hamil

Untuk mencegah penyebaran infeksi, Bunda sebaiknya menjaga jarak dari semua rekan atau kerabat yang sedang sakit. Sayangnya, tidak semua penyakit itu menimbulkan gejala. Seringkali seseorang tidak mengetahui bahwa dirinya sedang menderita infeksi tertentu. Karenanya, penting bagi Bunda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dan selama kehamilan.
Di samping itu, Bunda dapat mengikuti beberapa panduan di bawah ini.
  • Jika Bunda memelihara hewan peliharaan, seperti kucing, selama hamil sebaiknya Bunda meminta bantuan orang lain untuk mengurus keperluannya, terutama membersihkan tinja dan kandang.
  • Bunda sebaiknya menghindari menyentuh kucing atau hewan lain yang sedang sakit.
  • Kalau sering berkebun atau bercocok tanam, Bunda sebaiknya mengenakan sarung tangan saat melakukannya.
  • Selalu pastikan untuk mencuci sayuran dan buah yang akan dikonsumsi.
  • Pastikan telur, ikan, dan daging, dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi ya, Bunda.
Meski tidak selalu dapat dicegah, tetapi risiko infeksi CMV yang umum terjadi pada anak, dapat dikurangi dengan beberapa cara berikut:
  • Hindari mencium bibir anak kecil. Lebih baik peluk atau cium pada kening.
  • Cuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun, terutama setelah mengganti popok anak.
  • Sebaiknya Bunda tidak berbagi pakai alat makan, ataupun minum dari gelas yang sama dengan anak-anak.
Hal-hal tersebut penting diperhatikan, apalagi jika Bunda bekerja di PAUD/TK, tempat penitipan anak, atau rumah sakit anak.
Walau infeksi-infeksi di atas membahayakan, tetapi Bunda tidak perlu khawatir berlebihan. Upayakan Bunda mendapat imunisasi lengkap dan mengikuti pola hidup sehat. Persiapkan kondisi kesehatan Bunda secara matang, sebelum memulai kehamilan. Jika Bunda merasa tidak enak badan dan khawatir terserang infeksi tertentu, Bunda dapat segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dengan perawatan dokter, Bunda tetap dapat melindungi dan melahirkan Si Kecil dengan sehat. baca artikel selengkapnya..??


Manfaat dan Risiko Jahe untuk Ibu Hamil

Manfaat dan Risiko Jahe untuk Ibu Hamil

 Di antara berbagai tanaman herba yang ada, tanaman jahe untuk ibu hamil dipercaya memiliki beberapa manfaat. Antara lain mampu menghilangkan pusing, meningkatkan sistem imun tubuh, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Benarkah ini? Amankah jahe untuk ibu hamil? Mari ketahui manfaat jahe di sini.

Bagi bangsa Asia, dan Indonesia khususnya, khasiat tanaman herbal seperti jahe memang belum sepenuhnya tergantikan oleh obat-obatan atau suplemen dengan beragam manfaatnya. Tanaman yang tumbuh di Tiongkok dan negara beriklim hangat ini sudah digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional sejak ribuan tahun lamanya.

https://klinikkk24.blogspot.com/

Sebuah studi menunjukkan bahwa jahe mampu meredakan nyeri menstruasi yang dialami oleh 60% peserta penelitian. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa memberikan jahe untuk ibu hamil bisa mengurangi intensitas mual dan frekuensi muntah. Sementara bagi pengguna obat antikoagulan atau penghambat bekuan darah, konsumsi jahe sebaiknya dibatasi karena jahe dapat menyebabkan pengenceran darah sehingga berisiko menimbulkan perdarahan.

Fakta Mengenai Jahe untuk Ibu Hamil
Walau demikian, para ahli cenderung lebih berhati-hati merekomendasikan jahe kepada ibu hamil. Karena jahe bisa meningkatkan risiko keguguran jika diberikan dalam dosis tinggi. Kandungan jahe dalam makanan bisa saja lebih aman untuk dikonsumsi ibu hamil dibandingkan jahe yang diberikan sebagai obat-obatan, meskipun dalam dosis yang biasanya diberikan.

Inilah sebabnya Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe atau tanaman lain dalam bentuk obat herba. Hal ini untuk menghindari risiko kelahiran prematur, kontraksi uterus, atau cacat pada janin.

Tidak hanya itu, Anda juga tidak memiliki jaminan apakah dosis dan manfaat yang tertera pada label kemasan adalah benar, efektif, teruji, dan aman. Hal ini dikarenakan tanaman atau suplemen herba tidak melalui proses evaluasi yang sama seperti obat-obatan, sehingga kualitas dan kekuatan tanaman herba yang sama dari produsen yang berbeda akan ikut berbeda pula.

Selain rekomendasi dosis maksimum, durasi penggunaan atau pengonsumsian, interaksi jahe dengan obat lain, efek samping, dan konsekuensi overdosis jahe pun masih terus diteliti hingga saat ini.
Jika Anda masih tertarik atau lebih memilih menggunakan jahe untuk mengurangi mual dan muntah, maka disarankan berkonsultasi dengan dokter. Hal lain yang perlu diingat adalah:
  • Pemberian jahe untuk ibu hamil tidak boleh dipaksakan jika kondisi kehamilan memang tidak memungkinkan, meski teman Anda yang juga sedang hamil cocok mengonsumsi tanaman ini.
  • Pelajari dan carilah informasi sebanyak mungkin mengenai tanaman herba yang ingin Anda konsumsi. Akar jahe adalah bagian yang tergolong aman dikonsumsi ibu hamil.
  • Jahe adalah tanaman yang dimanfaatkan efeknya menurut khasiat pengobatan herba. Obat herba ini bukan pengganti obat-obatan medis, karena hingga saat ini belum didapatkan informasi yang akurat mengenai keamanan, dosis tepat, dan efek samping penggunaan jahe sebagai obat.
Jahe memang memiliki beberapa khasiat yang baik untuk meringankan beberapa gejala, seperti mual muntah pada ibu hamil, tetapi bukan berarti jahe dapat menggantikan obat antimual untuk mengatasi gejala. Lakukanlah riset lebih lanjut dan berdiskusilah dengan dokter sebelum memutuskan tanaman herba jenis apa yang aman dikonsumsi selama kehamilan.

Ingatlah, setiap kehamilan berbeda-beda kondisinya. Walau beberapa bidan maupun ahli herba merekomendasikan jahe untuk ibu hamil, namun tanaman herba ini belum tentu cocok dengan kehamilan Anda. Konsumsi jahe sebagai bumbu masakan saat hamil relatif aman jika tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau terlalu sering. baca artikel selanjutnya...??

Mitos dan Fakta Pil KB, Cari Tahu Kebenarannya di Sini

Mitos dan Fakta Pil KB, Cari Tahu Kebenarannya di Sini

 Benarkah berat badan naik karena minum pil KB? Benarkah terlalu lama minum pil KB jadi susah hamil? Yuk, kita bahas satu per satu berbagai mitos dan fakta seputar pil KB.

Salah satu metode mencegah kehamilan adalah dengan mengonsumsi pil KB. Bila dikonsumsi dengan benar, alat kontrasepsi oral ini mampu mencegah kehamilan hingga 99,9%. Namun terkadang, sebagian wanita urung memilih pil KB karena percaya dengan berbagai omongan atau mitos. Benarkah mitos-mitos tersebut?

https://klinikkk24.blogspot.com/ 

Mitos: Pil KB bikin gemuk
Fakta: Mitos yang satu ini sudah lama beredar di masyarakat. Faktanya berat badan naik tidak secara langsung disebabkan oleh pil KB. Memang benar pil KB itu termasuk alat kontrasepsi hormonal yang mengandung sejumlah kecil hormon estrogen dan progestin buatan. Hormon-hormon tersebut terkadang bisa menambah nafsu makan
. Tapi ini terjadi hanya pada sebagian orang, dan dengan pengendalian diri serta pola hidup yang baik, kita bisa mengatur apa serta berapa jumlah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Namun perlu Anda ketahui, pil KB yang beredar saat ini memiliki kandungan hormon yang lebih rendah. Jadi, kemungkinan untuk menambah nafsu makan juga lebih kecil.

Mitos: Pil KB membuat siklus haid tidak teratur
Fakta:  Pil KB yang mengandung hormon estrogen dapat membantu siklus menstruasi menjadi lebih teratur. Bahkan, salah satu pengobatan untuk siklus haid yang tidak teratur adalah penggunaan kontrasepsi hormonal misalnya pil KB kombinasi.

Mitos: Terlalu lama minum pil KB jadi susah hamil
Fakta: Segera setelah berhenti mengonsumsi pil KB, kesempatan untuk hamil justru sangat besar. Bahkan, lupa tidak minum pil KB selama 3 hari berturut-turut lalu berhubungan seksual, sudah bisa memungkinkan seorang wanita untuk hamil.

Mitos: Pil KB harus diminum di jam yang sama setiap hari
Fakta:  Mengonsumsi pil KB pada jam yang sama setiap harinya memang sangat disarankan, untuk mengoptimalkan efektivitasnya dalam mengendalikan kehamilan. Terlebih, minum pil KB pada jam yang sama akan memudahkan Anda dalam mengingat rutinitas ini.

Mitos: Pil KB bisa mencegah penyakit menular seksual
Fakta: Pil KB tidak bisa mencegah penularan penyakit seksual. Anda dan pasangan harus tetap setia satu sama lain dan menggunakan kondom jika tidak ingin tertular penyakit menular seksual. Jika perlu, Anda dan pasangan bisa rutin memeriksakan kesehatan untuk memastikan agar aman dari penyakit menular seksual.

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi oral atau pil KB, ingatlah untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat membantu menentukan apakah metode tersebut cocok atau tidak serta mengontrol penggunaan dari Pil KB itu sendiri. baca artikel selanjutnya.??

Inilah Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar

Inilah Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar

Bayi terlilit tali pusar merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi selama kehamilan. Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa penyebab bayi terlilit tali pusar, dan juga merasa khawatir kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi.
  
Penelitian menunjukkan, umumnya bayi terlilit tali pusar tidak selalu membahayakan, dan tidak mencekik bayi, karena tali pusar yang sehat dilindungi oleh jelly yang disebut Wharton’s jelly. Jelly ini berfungsi menjaga tali pusar tetap elastis, meski bayi aktif bergerak dalam kandungan. Hampir separuh kasus lilitan tali pusar umumnya cukup longgar, sehingga dengan pergerakan atau perpindahan posisi bayi dalam rahim dapat melepaskannya dari lilitan sebelum dilahirkan.

https://klinikkk24.blogspot.com/ 

Namun, yang perlu diwaspadai justru bila pembuluh darah dalam tali pusar terjepit atau tertekan akibat gerakan bayi dalam kandungan. Hal ini dapat menghambat aliran darah yang membawa oksigen pada bayi. Hambatan aliran darah ini juga dapat terjadi ketika tali pusar melilit terlalu kuat pada leher bayi.

Berbagai Penyebab Bayi terlilit Tali Pusar

Tali pusar merupakan sumber kehidupan bayi yang berfungsi dalam mengantarkan oksigen dan nutrisi dari ibu kepada bayi dalam kandungan. Tali pusar umumnya memiliki panjang 50 cm dan dapat melilit 360 derajat pada leher maupun badan bayi. Penyebab utamanya adalah karena bayi terlalu aktif bergerak di dalam kandungan.

Penting diketahui, bayi terlilit tali pusar bukanlah disebabkan apa yang dilakukan ibunya, tetapi karena bayi bergerak dalam kandungan, dan ini merupakan hal yang normal. Ibu hamil kemungkinan tidak mengalami gejala apapun, sehingga tidak dapat mengetahui bahwa bayinya terlilit tali pusar.
Selain karena gerakan bayi yang aktif dalam kandungan, ada beberapa kemungkinan penyebab bayi terlilit tali pusar, antara lain mengandung anak kembar, memiliki cairan ketuban yang berlebihan, serta kondisi tali pusar yang panjang.
 
Untuk mengetahui apakah bayi terlilit tali pusar, sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala pada dokter kandungan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat membantu mendeteksi lilitan tali pusar. Dokter akan memberi tahu apabila bayi terlilit tali pusar, agar ibu hamil dapat memahami kondisi kehamilannya, dan dapat merencanakan proses persalinan yang tepat bersama dokter.

Penanganan Bayi Terlilit Tali Pusar

Meskipun bayi terlilit tali pusar umumnya tidak berbahaya, namun lilitan itu bisa menyebabkan masalah ketika tali pusar melilit leher bayi saat persalinan. Dokter perlu memerhatikan apakah lilitan tali pusar tersebut erat atau tidak, karena dikhawatirkan dapat menghalangi aliran darah.
Jika tali pusar tidak terlalu erat melilit leher bayi, dokter dapat dengan mudah melepasnya dengan cara melonggarkan tali pusar melewati kepala. Akan tetapi jika tali pusar melilit lebih dari 1 kali lilitan, atau jika tali pusar melilit pada leher bayi dengan sangat erat, maka kemungkinan tali pusar akan dijepit dan dipotong sebelum bahu bayi keluar dari vagina.
Sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa Anda rasakan kalau leher bayi Anda terlilit tali pusar saat dalam kandungan, di antaranya:
  • Perhatikan gerakan bayi dalam kandungan. Bayi yang terlilit tali pusar bisa mendadak bergerak dengan cepat, namun setelahnya amat melambat.
  • Bayi bergerak dengan lambat di minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran.
Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan mengenai leher bayi Anda yang terlilit tali pusar, karena umumnya kondisi ini dapat ditangani oleh dokter dan bayi tetap bisa lahir melalui persalinan normal. Untuk itu, sangat dianjurkan agar ibu hamil mengikuti jadwal rutin pemeriksaan kehamilan, sehingga dokter kandungan dapat memantau perkembangan bayi. baca artikel selanjutnya..??


 

Panduan Merawat Bayi sejak Dalam Kandungan serta Tumbuh Kembangnya

Panduan Merawat Bayi sejak Dalam Kandungan serta Tumbuh Kembangnya

Sebagai ibu, Anda tentu akan memberikan yang terbaik bagi sang buah hati sejak awal kehidupannya. Mulai dari menjaga kehamilan yang sehat, melahirkan dengan aman dan lancar, hingga mendukung pertumbuhan dan perkembangannya sejak lahir sampai dewasa.
Bagi wanita, pengalaman hamil, melahirkan, dan terus mendampingi buah hati adalah hal yang menakjubkan sekaligus membahagiakan. Pada saat yang bersamaan, hal ini menjadi tantangan, khususnya bagi Anda yang baru saja menyandang predikat sebagai ibu.

https://klinikkk24.blogspot.com/


Menjalani Masa Hamil dan Melahirkan

Pada saat dinyatakan hamil, berbagai perasaan campur aduk. Bahagia, haru, cemas, dan bingung, seakan hadir bersamaan. Untuk dapat mendukung perkembangan janin yang sehat, Anda perlu mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan kehamilan, seperti:
  • Pemeriksaan rutin
    Begitu Anda dinyatakan hamil, segeralah menghubungi dokter. Tujuannya adalah untuk memeriksakan kandungan dan kesehatan Anda. Pemeriksaan kehamilan secara rutin tiap bulan penting untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu selama mengandung, sehingga apabila terdapat gangguan, dapat segera diatasi.
  • Asupan nutrisi
    Kini, Anda harus lebih memerhatikan asupan gizi dari makanan. Selain diri sendiri, sudah ada bayi di dalam rahim Anda yang juga membutuhkan gizi. Anda memerlukan tambahan kalori sebanyak 300 kalori per hari. Jika sebelum hamil Anda memerlukan 45 gram protein, sekarang Anda memerlukan 70 gram protein. Selain itu, kurangi konsumsi kafein dan alkohol, serta hentikan kebiasaan merokok. Untuk melengkapi asupan nutrisi, Anda juga disarankan mengonsumsi suplemen untuk kehamilan.
  • Olahraga
    Ibu hamil tetap perlu olahraga secara teratur. Olahraga selama masa kehamilan akan meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengurangi rasa sakit, memperbaiki sirkulasi darah di kaki, dan meredakan stres. Olahraga pada ibu hamil juga akan membantu mengurangi tekanan fisik pada saat proses persalinan. Selain itu, olahraga ampuh untuk meningkatkan kadar serotonin, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan suasana hati yang senang. Yang perlu diperhatikan adalah jenis olahraga yang dipilih. Sesuaikan dengan kondisi kehamilan dan konsultasikan pada dokter, sebelum mulai rutin berolahraga.
  • Istirahat
    Pada kehamilan trimester pertama, biasanya Anda akan merasa kelelahan. Ini adalah tanda bahwa tubuh perlu istirahat. Kurangi semua aktivitas dan perbanyaklah istirahat. Jika memungkinkan, Anda bisa mencoba untuk tidur siang.
Sebelum mencapai penghujung masa kehamilan, Anda perlu memikirkan proses melahirkan yang akan ditempuh. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini.
Ada dua metode persalinan, yaitu persalinan dengan cara normal dan persalinan Caesar. Persalinan cara normal adalah melahirkan melalui vagina. Sementara persalinan Caesar adalah persalinan dengan operasi, yang dilakukan apabila ada indikasi tertentu yang berkaitan dengan keselamatan ibu dan bayi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Memerhatikan Asupan Gizi Bagi Bayi

Setelah melahirkan, tugas Anda adalah memberikan asupan terbaik bagi sang buah hati. Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi hingga usia enam bulan. Dari ASI, bayi mendapatkan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya. Selain sebagai makanan utama, ASI juga memberikan manfaat-manfaat lainnya, yaitu:
  • Melindungi bayi dari berbagai penyakit
    Kolostrum, yaitu cairan pertama yang diproduksi oleh tubuh ibu, memberikan efek yang sangat baik bagi daya tahan tubuh bayi. Kolostrum membentuk lapisan pelindung di selaput yang ada pada usus, hidung, dan tenggorokan bayi, sehingga melindungi organ-organ tersebut dari serangan kuman. Beberapa penyakit pada bayi yang dapat yang dapat ditekan risikonya dengan pemberian kolostrum adalah infeksi telinga, infeksi saluran cerna, penyakit pernapasan, meningitis dan kanker pada anak.
  • Menurunkan risiko bayi meninggal pada usia di bawah satu tahun
    Penelitian membuktikan, bayi yang mengonsumsi ASI berisiko 20% lebih rendah untuk meninggal di usia 28 hari hingga satu tahun, dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Pemberian ASI juga menurunkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
  • Melindungi bayi dari alergi
    Bayi yang diberi ASI memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami alergi, jika dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. ASI juga dipercaya dapat mencegah reaksi alergi makanan pada bayi.
  • Meningkatkan kecerdasan
    Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberikan ASI memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan yang tidak menyusu. Lamanya waktu menyusui juga akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Bayi lahir prematur yang diberikan ASI akan mengalami perkembangan mental lebih baik. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
  • Mencegah risiko obesitas setelah dewasa
    Hal ini terutama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI mengandung lebih sedikit insulin yang membentuk lemak sehingga mencegah penambahan berat badan berlebihan. Proses menyusui juga dapat membangun pola makan yang sehat pada bayi.
Cara menyusui yang benar juga tidak sesulit yang Anda bayangkan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mulai menyusui:
  • Pangku bayi, buatlah posisinya sedekat mungkin dengan dada Anda, hadapkan ke dada.
  • Arahkan mulut bayi ke payudara Anda, biarkan dia membuka mulutnya. Jika belum membuka mulut, sentuh bibir atasnya agar dia membuka mulut.
  • Tetaplah menopang bagian belakang leher bayi agar tetap aman.
Tanda menyusui yang baik adalah jika ibu dan bayi sama-sama merasa nyaman selama menyusui. Proses menyusui yang benar tidak menyebabkan nyeri pada puting.

Mendampingi Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Yang tidak kalah penting untuk Anda perhatikan adalah proses dan tahapan tumbuh kembang bayi. Hal ini untuk memastikan tidak ada gangguan kesehatan pada Si Kecil.
Tahap-tahap perkembangan bayi hingga berusia satu tahun, yaitu:
  • Perkembangan fisik
    Pada dua belas bulan pertama, perkembangan fisik bayi meningkat pesat. Bayi cepat besar, cepat tinggi, dan lingkar kepalanya bertambah, pertanda otaknya berkembang dengan normal.
  • Perkembangan kognitif
    Bayi sudah bisa belajar banyak hal, seperti tertawa apabila ada orang yang mengajak bercanda, mengenal wajah orang tuanya, serta mengingat berbagai hal.
  • Perkembangan emosional dan sosial
    Bayi mulai bisa menunjukkan emosi, serta menunjukkan perasaan terhadap orang lain atau sesuatu yang membuatnya marah, sedih, atau gembira.
  • Perkembangan bahasa
    Bayi mulai belajar untuk bicara, dengan mengucapkan kata-kata yang biasa didengar dari lingkungannya.
  • Perkembangan motorik dan sensorik
    Perkembangan ini meliputi duduk, merangkak, dan berdiri. Ada juga bayi yang sudah mulai bisa berjalan sebelum usia 1 tahun.

Menjaga Bayi Tetap Sehat

Untuk menjaga agar bayi tetap sehat, Anda disarankan rutin memeriksakan bayi ke dokter agar kesehatannya tetap terpantau. Selama pemeriksaan rutin, dokter akan melakukan:
  • Pemeriksaan kesehatan
    Pemeriksaan kondisi fisik perlu mendapat perhatian khusus jika timbul keluhan atau gejala, yang mungkin menandakan adanya suatu penyakit.
  • Imunisasi
    Dokter akan memberikan imunisasi pada bayi, serta memberi dan memantau jadwal imunisasi. Imunisasi sangat penting sebagai upaya menjaga agar bayi tidak terkena penyakit.
  • Memantau panjang panjang dan berat badan
    Tujuannya adalah untuk memastikan bayi tumbuh normal sesuai usia. Berat badan bayi dipantau untuk menentukan status gizi dan mengevaluasi pertumbuhannya.

Mendapatkan Informasi Kesehatan dari Sumber yang Terpercaya

Dalam masa tumbuh kembang anak, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter, untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil secara optimal. Namun di era digital ini, Anda juga memiliki kemudahan mencari informasi kesehatan untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil. Penting memastikan informasi kesehatan berasal dari sumber yang terpercaya, agar tidak salah langkah dalam memberi pengasuhan.   Baca Artikel Selanjutnya..??

 

Mandul atau Tidak? Pastikan dengan Tes Kesuburan

Mandul atau Tidak? Pastikan dengan Tes Kesuburan

Mandul adalah kondisi medis yang dapat terjadi pada siapapun, baik pria maupun wanita. Hampir seluruh pasangan yang baru menikah, ingin segera memiliki keturunan. Meski demikian, tidak semua pasangan bisa seberuntung itu. Simak apa itu mandul dan tes yang diperlukan untuk mengujinya.

Wanita sering kali dipersalahkan jika pasangan tidak dapat memiliki keturunan. Nyatanya hal tersebut tidak selalu benar. Sebanyak 30-40 persen kasus kemandulan berasal dari pria, kemudian 40 persen lagi dari pihak wanita. Sisanya, sebanyak 20-30 persen merupakan kombinasi masalah kesuburan dari keduanya.
https://klinikkk24.blogspot.com/ 

Apakah yang Dimaksud Mandul?

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan, infertilitas atau kemandulan adalah gangguan pada sistem reproduksi di mana terjadi kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan berturut-turut.
Infertilitas primer terjadi ketika pasangan belum pernah memiliki anak sama sekali, sementara infertilitas sekunder adalah kegagalan untuk memiliki anak berikutnya setelah anak pertama. Berbagai hal dapat menjadi penyebab ketidaksuburan ini, termasuk infeksi pada pria atau wanita.

Karakteristik reproduksi pria yang sehat ditandai dengan kemampuan testis memproduksi sel sperma sehat yang mencukupi. Sperma sehat harus memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan dan membuahi sel telur setelah terjadinya ejakulasi di dalam alat kelamin wanita. Tes kesuburan pada pria bertujuan mengetahui apakah ada gangguan yang menyebabkan infertilitas pada pria.
Karakteristik reproduksi wanita yang sehat ditandai dengan organ indung telur yang mampu melepaskan sel telur sehat. Saluran reproduksi kemudian membawa sel telur tersebut ke dalam tabung saluran indung telur (tuba falopi), sehingga dapat terjadi pembuahan oleh sperma usai berhubungan seksual. Sel telur yang sudah dibuahi kemudian bergerak ke rahim. Tes kesuburan pada wanita dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada gangguan dalam proses tersebut.
Sebagian besar dari pasangan yang mengeluhkan masalah ketidaksuburan atau mandul disebabkan oleh masalah terhambatnya ovulasi pada saluran indung telur, saluran tuba falopi yang terhambat, atau masalah dengan sperma. Sementara, pasangan lainnya tidak berhasil memiliki anak meski semua hasil tes kesuburan normal.

Faktor-faktor Penting untuk Diagnosis Kesuburan

Ketika Anda dan pasangan berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan mandul, beberapa faktor akan ditanyakan untuk membantu mengidentifikasi kemungkinan akar permasalahannya, antara lain:
Seiring dengan pertambahan usia, maka kesuburan wanita dan sebagian pria akan menurun.
Bagi wanita, kemungkinan dokter akan menelusuri riwayat persalinan serta komplikasi yang pernah Anda hadapi selama hamil sebelumnya, termasuk riwayat keguguran. Sementara bagi pria, kemungkinan akan ditanyai mengenai anak yang Anda miliki dalam hubungan sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa rerata wanita memiliki masa paling subur di usia 20 – 24 tahun, dan akan berkurang saat memasuki usia di atas 35 tahun. Pasangan berusia subur yang berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, 92 persen di antaranya akan hamil dalam waktu dua tahun. Sementara, bagi pasangan usia 35-39 tahun, sebanyak 94 persen akan hamil setelah satu tahun dan 90 persen setelah dua tahun. Jika Anda masih berusia muda dan sehat, serta belum terlalu lama berusaha untuk hamil, kemungkinan akan disarankan menunggu beberapa saat lagi.
Untuk menentukan kemungkinan penyebab mandul, dokter akan mengevaluasi seberapa sering Anda berhubungan seks. Sekaligus mengenai kemungkinan kesulitan yang Anda hadapi. Meski Anda mungkin merasa malu, sangat penting untuk memberi keterangan terbuka dan jujur kepada dokter.
Anda akan ditanya mengenai jenis kontrasepsi yang pernah digunakan dan sejak kapan menghentikannya. Untuk beberapa jenis kontrasepsi, butuh beberapa waktu sebelum kesuburan penggunanya kembali ke tingkat yang normal.
Untuk memeriksa kesuburan, penting juga bagi dokter untuk mengevaluasi riwayat medis Anda sebelumnya, termasuk penyakit menular seksual. Untuk wanita, Anda akan ditanya mengenai jadwal haid dan apakah terjadi pendarahan di antara masa haid atau setelah melakukan hubungan intim.
Sebagian pengobatan dapat memberi efek samping ketidaksuburan. Dokter yang memeriksa akan bertanya lebih lanjut mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi dan kemungkinan pengobatan alternatif. Jangan lupa informasikan juga obat-obatan bebas yang sering Anda konsumsi.
Beberapa gaya hidup tidak sehat dapat memengaruhi kesuburan seseorang. Dokter yang memeriksa kesuburan biasanya akan menelusuri riwayat merokok, berapa berat badan Anda, kebiasaan mengonsumsi minuman keras, dan tingkat stres yang Anda alami.

Beberapa Jenis Tes Kesuburan

Kondisi kesehatan secara umum dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Tes atau pemeriksaan kesuburan sering kali diawali dengan pemeriksaan fisik. Kemudian akan dilanjutkan dengan tes-tes khusus pada bagian reproduksi.

Tes untuk pria
Beberapa tes reproduksi yang khusus dilakukan kepada pria, antara lain:
  • Analisis sperma. Anda akan diminta memberikan contoh air mani untuk dilakukan pemeriksaan. Dapat diperoleh melalui masturbasi atau saat berhubungan seksual dan mengeluarkan air mani ke tempat khusus. Kemudian akan dilakukan analisis sperma.
  • USG. Melalui proses pemeriksaan USG, dokter dapat mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada organ reproduksi pria.
  • Pemeriksaan hormon. Pemeriksaan ini perlu dilakukan guna menentukan tingkat testosteron dan hormon pria lainnya.
  • Biopsi testis. Pada kasus tertentu perlu diambil sampel dari jaringan testis. Tes ini bertujuan untuk memeriksa jika ada masalah pada proses produksi sperma.
  • Pemeriksaan genetik. Kemungkinan dilakukannya tes ini untuk mengetahui apakah ada kelainan genetik yang dapat menyebabkan mandul.
  • Pemeriksaan Chlamydia. Melalui sampel urine, dokter akan menentukan apakah terdapat Chlamydia. Penyakit infeksi ini bisa menjadi salah satu penyebab mandul.
Tes untuk wanita
Untuk wanita, tes kesuburan dimulai dengan pemeriksaan fisik, catatan riwayat kesehatan, dan pemeriksaan ginekologi. Berikut ini beberapa tes yang mungkin akan dilakukan:
  • Tes ovulasi. Diperlukan pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat hormon untuk menentukan apakah Anda berovulasi dan dapat menghasilkan sel telur secara teratur.
  • Pemeriksaan cadangan sel telur pada ovarium. Tes ini akan membantu mengetahui kualitas dan jumlah sel telur yang tersedia untuk ovulasi. Pemeriksaan ini kerap diawali dengan pemeriksaan hormon di awal siklus menstruasi.
  • Tes pencitraan. Pemeriksaan USG panggul bisa dilakukan untuk mencari kemungkinan gangguan pada rahim atau tabung saluran indung telur. Selain itu bisa juga dilakukan histerosalpingografi atau HSG. Pemeriksaan ini dapat mengevaluasi kondisi rahim dan tabung saluran indung telur. Pada pemeriksaan ini, cairan kontras khusus akan disuntikkan ke dalam rahim. Kemudian dilakukan foto Rontgen untuk menentukan apakah rongga rahim normal, sekaligus memastikan cairan mengalir dengan baik dari tabung saluran indung telur.
  • Hysteroscopy. Saat Anda memiliki keluhan tertentu terkait kesuburan, dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan ini. Caranya, dokter akan memasukkan alat khusus melalui leher rahim untuk memantau kondisi rahim dan memeriksa apakah terdapat kelainan.
  • Tes hormon. Kemungkinan Anda akan diminta melakukan tes hormon terkait lainnya. Misalnya, hormon tiroid dan kelenjar pituitari atau hipofisis yang juga turut mengendalikan proses reproduksi.
Dalam menjalani serangkaian pemeriksaan kesuburan, terkadang tidak hanya berkisar masalah fisik, namun juga harus dipertimbangkan mengenai faktor psikologis dan biaya. Untuk itu dibutuhkan kesabaran, kerja sama, dan saling mendukung antar pasangan.


 

Fakta tentang Manfaat Pare untuk Ibu Hamil

Fakta tentang Manfaat Pare untuk Ibu Hamil

Belum banyak manfaat pare untuk ibu hamil yang diketahui dengan pasti. Meski rasanya pahit, pare memiliki banyak penggemar. Pare mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun pare tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil karena dicurigai dapat memicu pendarahan dan kelainan pada janin.

Di Indonesia, pare yang memiliki nama Latin Momordica charantia ini biasa diolah dalam masakan atau dimakan sebagai lalapan. Pare yang juga sering disebut ‘paria’ dikenal sebagai tanaman herbal, karena buah, daun, bji, hingga akar pare memiliki manfaat dan bisa diolah sebagai obat tradisional.
https://klinikkk24.blogspot.com/ 
Manfaat Pare

Sudah sejak lama pare dipercaya sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah yang dalam bahasa Inggris disebut bitter melon ini memang kaya akan nutrisi. Pare mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, B3, dan folat. Selain itu, buah ini juga mengandung berbagai mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, seng, magnesium, dan fosfor. Tidak ketinggalan karbohidrat, antioksidan, dan serat.

Manfaat pare yang paling terkenal adalah menurunkan gula darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi pare dapat menurunkan gula darah dan kadar HbA1c (pemeriksaan untuk memantau kadar gula darah selama periode tertentu) pada penderita diabetes tipe 2. Pare mengandung senyawa kimia yang berperan seperti insulin, sehingga dapat menurunkan gula. Akan tetapi, ada pula studi lain yang menyatakan bahwa pare tidak memiliki dampak signifikan sebagai pengobatan diabetes. Karena itu, manfaat pare yang satu ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, pare juga diduga memiliki manfaat sebagai berikut:
  • Mengatasi gangguan pencernaan
    Rasanya yang pahit membuat pare dipercaya mengatasi konstipasi. Namun, efek samping pare dapat memicu rasa mulas dan memperparah gejala maag.
  • Melawan infeksi
    Pare dapat digunakan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti Streptobaccilus, E. coli, Salmonella, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas.
  • Meningkatkan imunitas pada penderita HIV dan kanker
    Berdasarkan studi, pare dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus seperti HIV. Studi juga menunjukkan bahwa pare memiliki sifat antikanker. Ekstrak dari buah pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Namun masih diperlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk memastikan dosis aman, efek samping, serta efektivitas pare dalam mengobati kondisi tersebut.
  • Mengurangi peradangan pada penyakit liver
    Dalam suatu penelitian di laboratorium, antioksidan pada pare terlihat mampu mengikat radikal bebas dan mengurangi peradangan pada penyakit hati. Namun efek ini masih perlu diteliti lebih lanjut pada manusia.
  • Menurunkan kolestrol buruk (LDL) dan meningkatkan kolestrol baik (HDL)
    Pada percobaan yang dilakukan terhadap hewan percobaan yang diberi ekstrak pare selama 30 hari, terjadi penurunan kolesterol buruk (LDL) dan peningkatan kolestrol baik (HDL).
  • Menurunkan berat badan
    Pada studi yang juga dilakukan pada hewan percobaan, pare menunjukkan pengaruh pada penurunan berat badan.
Selain itu, pare juga dipercaya dapat mengatasi batu ginjal, psoriasis, dan abses kulit, serta luka. Namun data tersebut belum terkonfirmasi dengan penelitian yang akurat dan terpercaya.
Di balik manfaatnya, perlu juga diperhatikan jika konsumsi pare berlebihan dalam jangka panjang tidak disarankan. Bahan alami apa pun tidak selalu aman jika dikonsumsi berlebihan.

Keamanan Pare untuk Ibu Hamil

Pare memang dikenal bermanfaat, namun buah satu ini tidak disarankan dikonsumsi ibu hamil, baik diolah dalam masakan maupun dimakan langsung. Senyawa kimia dalam pare diduga dapat memicu perdarahan pada rahim sehingga menimbulkan keguguran. Ibu menyusui juga tidak disarankan mengonsumsi pare, karena zat aktif di dalamnya bisa ditransfer pada bayi melalui ASI.
Sejauh ini penelitian yang membahas bahaya dan manfaat pare untuk ibu hamil masih minimal. Jika ingin mengonsumsinya selama kehamilan, sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada dokter spesialis kandungan.